Imbal Hasil Obligasi AS Melonjak, Rupiah Anjlok ke 14.557 per Dolar AS

Agatha Olivia Victoria
31 Maret 2021, 10:18
rupiah, rupiah melemah, dolar AS, penguatan rupiah
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.
Ilustrasi. Rupiah melemah bersama mayoritas mata uang Asia.

Nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,01% ke level Rp 14.482 per dolar AS pada perdagangan di pasar spot pagi ini, Rabu (31/3). Rupiah melemah akibat lonjakan imbal hasil obligasi AS.

Advertisement

Mengutip Bloomberg, rupiah terus melemah dari posisi pembukaan dan menyentuh Rp 14.557 per dolar AS hingga pukul 10.00 WIB. Mayoritas mata uang Asia melemah pagi ini. Yen Jepang turun 0,24%, dolar Hong Kong 0,01% rupee India 0,97%, ringgit Malaysia 0,1%, dan baht Thailand 0,09%. Sementara dolar Singapura menguat 0,07%, dolar Taiwan 0,01%, won Korea Selatan 0,17%, peso Filipina 0,02%, dan yuan Tiongkok 0,13%.

Analis Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan mengatakan, rupiah berpeluang terus melemah terhadap dolar AS hari ini karena tertekan oleh tingkat imbal hasil atau yield obligasi AS. "Untuk tenor 10 tahun kembali mengalami kenaikan tajam 1,76% dari sebelumnya 1,72%," ujar Ahmad kepada Katadata.co.id, Rabu (31/3).

Yield surat utang AS tenor lima tahun juga sempat naik ke level 0,95%, tertinggi dalam 13 bulan terakhir. Dolar AS juga terus menguat ditopang positifnya data tingkat keyakinan konsumen AS, kian membebani rupiah. 

Data kepercayaan konsumen AS yang baru dirilis jauh melebihi ekspektasi. Indeks Keyakinan Konsumen Conference Board (CB) naik menjadi 109,7 pada Maret 2021, tertinggi dalam periode satu tahun dan di atas estimasi konsensus sebesar 96,8.

Indeks dolar AS berada di level 93.34 saat ini, naik 0,05%. Mata uang Negeri Paman Sam pun terlihat perkasa dibanding euro, pound Inggris, dolar Australia, dolar Kanada, dan franc Swiss.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement