Tak Capai Target, Pemerintah Tarik Utang Rp 7,34 T dari Lelang Sukuk
Pemerintah menarik utang Rp 7,34 triliun melalui lelang enam seri surat berharga syariah negara (SBSN) pada hari ini, Selasa (6/4). Penarikan utang tersebut berada di bawah target indikatif yang ditetapkan pemerintah Rp 10 triliun.
Berdasarkan keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, total penawaran yang masuk mencapai Rp 14,56 triliun. Seri dengan jumlah nominal tertinggi yang dimenangkan yakni PBS027 sebesar Rp 2,9 triliun dari total penawaran yang masuk Rp 3,25 triliun. Imbal hasil untuk seri ini ditetapkan 6,5% dan jatuh tempo pada 15 Mei 2023.
Kemudian, seri SPNS07102021 dengan kupon diskonto dan jatuh tempo pada 7 Oktober 2021 mendapat penawaran Rp 2,1 triliun dan dimenangkan Rp 2,05 triliun. Seri PBS029 dengan imbal hasil 6,375% dan jatuh tempo 15 Maret 2034 mendapat penawaran Rp 3,04 triliun dan dimenangkan Rp 1,4 triliun.
Seri PBS017 yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2021 dengan imbal hasil 6,125% mendapatkan penawaran Rp 1,43 triliun dan dimenangkan Rp 900 miliar. Pemerintah hanya memenangkan Rp 600 miliar dan Rp 350 miliar dari penawaran Rp 2,12 triliun dan Rp 2,61 triliun untuk seri PBS028 dan PBS004. Imbal hasil PBS004 yang jatuh tempo Februari 2037 adalah 6,1%, sedangkan PBS028 yang jatuh tempo pada 15 oktober 2046 memberikan imbal hasil tertinggi yakni 7,75%.
Lantaran jumlah lelang uang dimenangkan berada di bawah target indikatif, pemerintah akan mengelar lelang tambahan atau green shoe option pada Rabu (7/4) pukul 09.00-10.00 WIB.
Seri yang ditawarkan pada lelang tambahan ini yakni PBS027 dengan imbalan 6,5%, PBS017 6,125%, PBS029 6,375%, PBS004 6,1%, dan PBS028 7,75%. Underlying asset dalam lelang besok yakni proyek/kegiatan APBN 2021 dan barang milik negara berupa tanah atau bangunan.