Strategi Kemenkeu Mengembalikan Defisit Anggaran di Bawah 3% pada 2023

Agatha Olivia Victoria
8 April 2021, 14:21
defisit anggaran, APBN, kementerian keuangan
Donang Wahyu|KATADATA
Ilustrasi. Pemerintah menargetkan defisit anggaran pada tahun ini mencapai 5,7% terhadap PDB.

Pemerintah berkomitmen untuk mengembalikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara di bawah 3% pada 2023. Guna memastikan hal tersebut, Kementerian Keuangan telah menyiapkan empat strategi konsolidasi fiskal jangka menengah. 

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Febrio Kacaribu mengatakan, konsolidasi fiskal untuk mencapai defisit APBN kembali di bawah 3% akan dilakukan secara bertahap. Reformasi yang holistik menjadi kunci untuk mengembalikan defisit anggaran sesuai dengan Undang-Undang Keuangan Negara. 

Advertisement

"Kami berkomitmen mengembalikan defisit anggaran masimal di bawah 3% pada 2023," ujar Febrio dalam Webinar Indonesia Macroeconomic Update 2021, Kamis (8/4)

Febrio menyebutkan, ada empat strategi yang akan diterapkan pemerintah untuk mencapai konsolidasi fiskal. Pertama, meningkatkan pendapatan negara melalui inovasi. Pemerintah akan terus menggali potensi dan memperluas basis perpajakan, serta menyesuaikan sistem perpajakan dengan struktur perekonomian. Peningkatan pendapatan negara juga akan dilakukan melalui optimalisasi pengelolaan aset dan inovasi layanan, serta penguatan tata kelola dan kebijakan melalui implementasi peraturan pelaksanaan UU Penerimaan Negara Bukan Pajak.

Kedua,  meningkatkan kualitas belanja melalui efisiensi belanja kebutuhan dasar, fokus pada program prioritas, berorientasi pada hasil, serta transformasi subsidi ke bansos. Pemerintah juga akan meningkatkan efektivitas perlindungan sosial melalui akurasi data dan integrasi atau sinergi program, pengontrolan kualitas transfer ke daerah dan dana desa, serta kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) yang lebih masif. 

Ketiga, pengelolaan pembiayaan yang inovatif dan berkelanjutan. Pemerintah akan mendorong inovasi pembiayaan, pendalaman pasar, serta penguatan peran lembaga pengelola investasi dan special mission vehicle (SMF). Febrio mengatakan, pemerintah akan menjadikan utang sebagai instrumen countercyclical  yang lebih kuat, tetapi tetap dikelola secara prudent, serta mendorong efektivitas pembiayaan investasi.

Keempat, memastikan cadangan fiskal pemerintah handal dan efisien. Pemerintah akan mensinkronkan waktu penerbitan surat berharga negara (SBN) dengan posisi kas dan menjaga batas efisien cadangan fiskal yang aman. Selain itu, Kementerian Keuangan akan mendorong manajemen kas yang fleksibel dan terkoneksi dengan pasar keuangan, serta meminimalisasi dana menganggur sambil menjaga likuiditas untuk menopang kebutuhan prioritas.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement