Tertinggi Sejak 2011, Kenaikan Ekspor Maret Ditopang Pelemahan Rupiah

Agatha Olivia Victoria
15 April 2021, 14:46
ekspor, pelemahan rupiah, ekspor impor
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.
Ilustrasi. Kenaikan ekspor pada Maret 2021, antara lain ditopang oleh melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Badan Pusat Statistik mencatat, ekspor Maret 2021 mencapai US$ 18,35 miliar, tertinggi sejak Agustus 2011.  Kenaikan ekspor, antara lain ditopang oleh melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Kepala BPS Suhariyanto menuturkan bahwa terjadi pelemahan rupiah terhadap dolar AS pada sepanjang bulan lalu. "Ketika rupiah melemah, harga barang kita menjadi lebih murah dan kompetitif," kata Suhariyanto dalam Konferensi Pers Pengumuman Ekspor dan Impor Maret 2021, Kamis (15/4).

Berdasarkan data Bloomberg,  rupiah sepanjang bulan lalu kehilangan 290 poin. Pada penutupan akhir Maret, rupiah bertengger di posisi Rp 14.525 per dolar AS. Bank Indonesia sebelumnya menyebut, pelemahan yang terjadi pada rupiah bulan lalu dipengaruhi oleh kenaikan imbal hasil atau yield surat utang AS dan penguatan mata uang Negeri Paman Sam yang sempat menahan aliran masuk investasi portofolio asing ke pasar keuangan domestik.

Suhariyanto menyebutkan, realisasi ekspor RI pada Maret 2021 melesat 20,31% dari Februari 2021 US$ 15,26 miliar menjadi US$ 18,35 miliar dan 30,47% dibanding US$ 14,07 miliar pada Maret 2020. "Ini karena baik ekspor migas dan nonmigas naik sangat tinggi," ujar dia.

Ekspor nonmigas melonjak 21,21% dari US$ 14,4 miliar pada Februari 2021 dan 30,07% dari US$ 13,41 miliar pada Maret 2020 menjadi US$ 17,45 miliar pada Maret 2021. Sementara, ekspor migas juga naik 5,28% dibanding Februari 2021 US$ 869 juta dan 38,67% dari Maret 2020 yakni US$ 650 juta menjadi US$ 910 juta pada bulan lalu.

Suhariyanto menjelaskan, kenaikan ekspor migas maupun nonmigas juga tak terlepas dari perkembangan harga komoditas global yang melonjak pada Maret 2021. Ia memerinci, harga minyak mentah Indonesia (ICP) naik 5,2% dari US$ 60,36 per barel pada Februari 2021 menjadi US$ 63,5 per barel pada Maret. Harga tersebut melonjak 85,51% jika dibandingkan dengan Maret 2020.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...