Laju Ekonomi RI Tahun Ini Masih Tertahan Lemahnya Konsumsi Swasta

Agatha Olivia Victoria
20 April 2021, 17:01
BI, Bank Indonesia, pertumbuhan ekonomi, konsumsi swasta
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Ilustrasi. BI menyebut peningkatan konsumsi swasta pada tahun ini tak setinggi prediksi sebelumnya.

Bank Indonesia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi pada tahun ini dari 4,3-5,3% menjadi 4,1-5,1%. Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, revisi tersebut dilakukan karena kenaikan konsumsi swasta tidak setinggi yang diperkirakan sebelumnya meski vakinasi terus digencarkan. 

"Kami melihat meski terjadi vaksinasi tentu ada pembatasan mobilitas manusia pada kuartal I dan kuartal II ini," ujar Perry dalam Konferensi Pers Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur April 2021 dengan Cakupan Triwulanan, Selasa (20/4).

Advertisement

Menurut dia, perbaikan konsumsi swasta yang cenderung terbatas tercermin pada indikator ekspektasi konsumen dan penjualan eceran sampai dengan bulan Maret 2021. Namun, implementasi vaksinasi dan disiplin penerapan protokol Covid-19 tetap diperlukan untuk mendukung percepatan perbaikan permintaan domestik.

Kendati demikian, Perry menjelaskan bahwa perkiraan pertumbuhan ekonomi tersebut masih menunjukan perbaikan ekonomi yang akan terus berlanjut pada kuartalI hingga IV tahun ini. Perbaikan ekonomi domestik terus berlangsung terutama didukung oleh membaiknya kinerja ekspor dan belanja fiskal.

Ia memperkirakan, kinerja ekspor terus membaik, bahkan lebih tinggi dari proyeksi awal tahun. Perkembangan itu terutama didorong oleh komoditas CPO, bijih logam, pulp and waste paper, serta kendaraan bermotor dan besi baja.

Peningkatan ekspor, menurut dia, ditopang oleh kenaikan permintaan dari negara mitra dagang utama, khususnya Tiongkok. "Secara spasial, kinerja ekspor yang membaik terjadi di wilayah Jawa dan Sulawesi-Maluku-Papua," ujarnya.

Badan Pusat Statistik melaporkan, nilai ekspor nonmigas Indonesia sebesar US$ 46,3 miliar pada kuartal I 2021. Dari jumlah tersebut, Tiongkok memiliki pangsa ekspor paling besar, yakni US$ 9,7 miliar atau setara dengan 21% dari keseluruhan.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement