Setahun Ekonomi Indonesia Resesi, Pengangguran Capai 8,25 Juta Orang
Badan Pusat Statistik mencatat jumlah pengangguran mencapai 8,75 juta orang pada Februari 2021, naik 1,82 juta orang dibandingkan periode yang sama tahun lalu tetapi turun 1,02 juta orang dibandingkan Agustus 2020. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) juga meningkat dibandingkan Februari 2020 dari 4,94% menjadi 6,26%, tetapi turun dibandingkan Agustus 2020 yang mencapai 7,07%.
"Lapangan kerja membaik pada Februari 2021 tetapi belum sepenuhnya pulih," ujar Suhariyanto dalam Konferensi Pers, Rabu (5/5).
Ia menjelaskan, penduduk yang bekerja mencapai 131,06 juta orang, bertambah 2,61 juta orang dibandingkan Agustus 2020. Sementara jumlah angkatan kerja naik 1,59 juta orang dibandingkan Agustus 2021 menjadi 139,71 juta orang.
"Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terbesar adalah Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum mencapai 0,34%," katanya.
Sementara itu, sektor yang masih mencatatkan penurunan lapangan pekerjaan terbesar adalah sektor transportasi dan pergudangan mencapai 0,3%.
Berdasarkan hasil Sakernas Februari 2021, tiga lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja paling banyak adalah pertanian, kehutanan, dan perikanan yaitu sebesar 29,59%, perdagangan besar dan eceran sebesar 19,20%, dan industri Pengolahan sebesar 13,60%.
Suhariyanto menjelaskan, masih terdapat 19,1 juta orang atau 9,3% penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19. Jumlah ini terdiri dari pengangguran karena Covid-19 mencapai 1,62 juta orang, bukan angkatan kerja Covid-19 0,65 juta orang, tidak bekerja 1,11 juta orang, dan pekerja yang mengalami penurunan jam kerja 15,72 juta orang.
BPS juga mencatat, mayoritas atau 59,62% penduduk masih bekerja di sektor informal mencapai 78,14 juta orang. Jumlahnya sudah menurun 0,85% dibandingkan Agustus 2020. Selain itu, persentase penduduk setangah pengangguran turun 1,48%, tetapi pekerja paruh waktu naik 1,13% dibandingkan Agustus.
Setengah pengangguran adalah mereka yang jam kerjanya di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam per minggu), dan masih mencari pekerjaan atau bersedia menerima pekerjaan lain. Sementara pekerja paruh waktu adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu, tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain.
Ekonomi Indonesia pada kuartal I 2021 belum berhasil keluar dari resesi, tercatat minus 0,74% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Konsumsi rumah tangga yang menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi domestik masih lemah.
Suhariyanto menjelaskan, produk domestik bruto (PDB) Indonesia atas dasar harga berlaku (ADHB) pada kuartal I 2021 mencapai Rp 3.969,1 triliun, sedangkan atas dasar konstan (ADHK) Rp 2.693,1 triliun.
"Sehingga jika dibandingkan dengan kuartal I 2020 maka pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2021 masih terkontraksi 0,74%, sedangkan dibandingkan kuartal IV 2021 minus 0,96%," ujarnya.