Rupiah Loyo Terseret Kekhawatiran Lonjakan Kasus Covid-19 Usai Lebaran
Nilai tukar rupiah melemah 0,12% ke level Rp 14.300 per dolar AS pada pembukaan pasar spot pagi ini, Selasa (18/5). Rupiah loyo akibat kekhawatiran lonjakan Covid-19 usai arus mudik Lebaran.
Mengutip
Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan, rupiah melemah dalam jangka pendek karena kekhawatiran pasar terhadap risiko arus mudik Lebaran yang memicu kekhawatiran melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia. "Ini diperburuk dengan sudah masuknya tiga varian virus corona hasil mutasi ke wilayah Indonesia, yaitu varian B1617 dari India, varian B1351 dari Afrika Selatan, dan varian B117 dari Inggris," ujar Faisyal kepada Katadata.co.id, Selasa (18/5).
Sentimen negatif, menurut dia, juga datang dari keputusan pemerintah yang menghentikan sementara penggunaan vaksin AstraZeneca batch CTMAV547. Hal tersebut sebagai bentuk kehati-hatian untuk memastikan keamanan vaksin.
Kendati begitu, ia menilai, pelemahan rupiah berpotensi terbatas mengingat dolar AS sedang dalam tekanan. Ini seiring pernyataan dari beberapa pejabat Bank Sentral AS yang menenangkan para pelaku pasar terkait ekspektasi kenaikan suku bunga setelah data inflasi dirilis lebih baik. "Mereka mengatakan bahwa kenaikan inflasi hanya sementara dan bank sentral masih akan jalankan kebijakan akomodatifnya," kata dia.
Saat berita ini ditulis, indeks dolar AS turun 0,09% ke level 90.08. Mengutip Bloomberg, mata uang Negeri Paman Sam juga terlihat loyo dibanding euro, pound Inggris, dolar Australia, dolar Kanada, dan franc Swiss yang merupakan mata uang utama dunia.
Mayoritas mata uang Asia turut menguat terhadap dolar AS. Yen Jepang naik 0,06%, dolar Hong Kong 0,01%, dolar Singapura 0,2%, dolar Taiwan 0,36%, won Korea Selatan 0,16%, rupee India 0,1%, yuan Tiongkok 0,1%, ringgit Malaysia 0,1%, dan baht Thailand 0,05%.