BI Tegaskan Tak Pernah Blokir Transfer Uang Bantuan ke Palestina

Agatha Olivia Victoria
18 Mei 2021, 13:41
palestina, pemblokiran uang ke palestina
ANTARA FOTO/Didik Suhartono/foc.
Warga melakukan Aksi Bela Palestina di Surabaya, Jawa Timur, Senin (17/5/2021). Konflik yang telah menewaskan ratusan orang Palestina ini memicu solidaritas di Tanah Air. Banyak tokoh yang menggelar aksi penggalangan dana untuk membantu warga Palestina.

Bank Indonesia menegaskan tak pernah melakukan pemblokiran transfer dana ke wilayah konflik seperti Palestina. Ini menjawab isu pemblokiran transfer uang ke Palestina oleh BI yang beredar di media sosial

"Itu hoax. BI tidak pernah melakukan pemblokiran seperti itu," ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono. kepada Katadata.co.id, Selasa (18/5).

Erwin secara pribadi bahkan telah mengirimkan sumbangan dana ke Palestina dan berhasil. Namun, ia mengingatkan masyarakat yang ingin melakukan hal yang sama untuk lebih waspada terhadap penyelenggara penggalangan dana. "Ada berita juga bahwa tidak semuanya kredibel," ujar dia.

Konflik yang telah menewaskan ratusan orang Palestina ini memicu solidaritas di Tanah Air. Banyak tokoh publik yang menggelar aksi penggalangan dana untuk membantu warga Palestina. Namun, belakangan beredar isu pemblokiran pengiriman uang ke Palestina oleh Bank Indonesia.

Adapun platform media sosial seperti Facebook, Instagram, WhatsApp hingga Twitter saat ini membatasi penyebaran konten terkait konflik Israel dan Palestina. Hal ini menuai kecaman dari para penggunanya karena dianggap mengganggu kebebasan berpendapat.

Platform media sosial menjelaskan, pembatasan konten konflik Israel dan Palestina dilakukan terhadap informasi yang mengandung unsur hoaks. Salah satu contoh hoaks yang disebarkan di media sosial adalah video pernyataan juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Ofir Gendelman.

Dalam video tersebut, Ofir mengatakan Palestina tampak meluncurkan serangan roket ke Israel dari daerah padat penduduk. Padahal, video berdurasi 28 detik itu telah direkayasa. Pernyataan Ofir yang sesungguhnya dalam konteks konflik Suriah dan Libya pada 2018 lalu.

Menurut analisis The New York Times, konten hoaks itu telah dibagikan ribuan kali di Twitter dan Facebook. Konten tersebut juga menyebar ke grup WhatsApp dan Telegram yang memiliki ribuan anggota. Twitter kemudian menghapus video hoaks tersebut dan menandainya sebagai konten yang menyesatkan.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...