LPI Bentuk Konsorsium dengan Belanda & UEA, Potensi Investasi Rp 54 T

Agatha Olivia Victoria
21 Mei 2021, 20:16
LPI, INA, konsorsium, investasi, investasi jalan tol
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Ilustrasi. Potensi investasi konsorsium LPI dan tiga perusahaan investasi global asal Kanada, Belanda, dan Uni Emirat Arab mencapai US$ 3,75 miliar atau Rp 54 triliun.

Lembaga Pengelola Investasi  (LPI) atau Indonesia Investment Authority membentuk konsorsium dengan tiga lembaga investasi global dari Kanada, Belanda, dan Uni Emirat Arab untuk membentuk platform yang fokus berinvestasi pada infrastruktur. Pada tahap awal, konsorsium yang terdiri dari Caisse de dépôt et placement du Québec (CDPQ), APG Asset Management (APG), dan Abu Dhabi Investment Authority (ADIA)  akan melihat peluang investasi di bidang pengelolaan jalan tol dengan potensi dana kelolaan mencapai US$ 3,75 miliar atau Rp 54 triliun. 

Chief Executive Officer (CEO) INA Ridha Wirakusumah menyatakan kerja sama tersebut menunjukkan keyakinan investor global terhadap potensi ekonomi Indonesia bahkan dalam kondisi ekonomi yang penuh tantangan ini. Platform investasi ini merupakan yang pertama sejak INA dibentuk. 

"Kami percaya ini adalah awal yang positif untuk lebih banyak kolaborasi antara kami dan investor lain pada sektor lain di Indonesia," kata Ridha dalam keterangan resmi, Jumat (21/5).

Selama enam bulan ke depan, menurut dia, konsorsium tersebut akan mengevaluasi peluang investasi di bidang jalan tol yang dapat menghasilkan keuntungan optimal. Investasi ini juga diharapkan dapat menyediakan sumber modal baru bagi pengembangan ekosistem jalan tol di Tanah Air. 

Wakil Presiden Eksekutif dan Kepala Infrastruktur CDPQ Emmanuel Jaclot berpendapat bahwa Indonesia merupakan tempat yang menarik untuk berinvestasi, terutama di sektor infrastruktur. "Kesepakatan ini juga memungkinkan kami untuk menggabungkan pengetahuan mendalam INA tentang pasar dan jaringan lokal dengan CDPQ, APG, dan keahlian infrastruktur internasional ADIA," ujar Jaclot.

Kepala Infrastruktur APG Asset Management Asia Hans Marti mengatakan kesepakatan ini akan mendukung investasi infrastruktur di Indonesia. Sebagai investor jangka panjang yang berkelanjutan, APG melihat hubungan kolaboratif jangka panjang akan menjadi landasan keberhasilan pelaksanaan strategi investasi INA. 

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...