Wakaf Ritel Seri SWR002 Laris Terjual Rp 24,14 Miliar

Agatha Olivia Victoria
7 Juni 2021, 19:56
wakaf ritel, SWR002, penjualan wakaf ritel
Donang Wahyu|KATADATA
Ilustrasi. Wakaf ritel SWR002 memiliki tenor dua tahun dan menawarkan tingkat imbalan tetap sebesar 5,57% per tahun.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan mencatat hasil penjualan Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) seri SWR002 pada hari ini, Senin (7/6) mencapai Rp 24,14 miliar. Wakaf ritel  ini memiliki tenor dua tahun dan menawarkan tingkat imbalan tetap sebesar 5,57% per tahun. 

"Melalui CWLS Ritel seri SWR002, pemerintah memfasilitasi para pewakaf uang baik yang bersifat temporer maupun permanen agar dapat menempatkan wakaf uangnya pada instrumen investasi yang aman dan produktif," demikian tertulis dalam keterangan resmi Ditjen PPR Kemenkeu , Senin (7/6).

Imbalan yang diperoleh wakif dari pembelian SWR002 akan disalurkan untuk kegiatan sosial yang memiliki dampak sosial dan ekonomi untuk masyarakat. Penyaluran imbalan akan dilakukan oleh nazhir yang kredibel ditunjuk oleh Lembaga Keuangan Syariah-Penerima Wakaf Uang (LKSPWU) dan disetujui Badan Wakaf Indonesia (BWI) sebagai regulator dan pengawas nazhir.

Dalam penerbitan SWR002 kali ini, pemerintah menggandeng mitra distribusi beserta nazhir, yakni Bank Syariah Indonesia (LazisNU dan LazisMU), Bank Muamalat Indonesia (Baitulmaal Muamalat), Bank CIMB Niaga Syariah (Dompet Dhuafa Republika), Bank Permata Syariah (Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar), Bank Mega Syariah (Badan Wakaf Indonesia dan Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia), dan Bank Syariah Bukopin (Wakaf Bangun Nurani Bangsa dan Yayasan Global Wakaf).

CWLS seri SWR002 ini menggunakan akad wakalah dengan menggunakan Barang Milik Negara (BMN) dan Proyek APBN tahun 2021 sebagai underlying assets. Penjualan SWR002 menjangkau 591 wakif di seluruh provinsi di Indonesia.

Seri SWR002 merupakan seri CWLS pertama yang pemesanannya dapat dilakukan secara online, khusus untuk wakif individu. Pemesanan secara online mendominasi baik dari sisi nominal pemesanan, yaitu Rp 15,37 miliar (63,67%), maupun jumlah wakif, yaitu 483 wakif (81,72%).

Berdasarkan gender, perempuan lebih mendominasi (54,83%) dari sisi jumlah wakif, tetapi laki-laki lebih mendominasi dari sisi nominal pemesanan (66,45%). Mitra distribusi dengan kontribusi paling besar dari sisi nominal pemesanan adalah PT Bank Mega Syariah dengan nominal pemesanan mencapai Rp 8,49 miliar (35,16%). Sementara mitra distribusi  dengan jumlah wakif terbanyak adalah PT Bank Syariah Indonesia Tbk, dengan jumlah 315 wakif (53,03%).

Berdasarkan keseluruhan hasil pemesanan SWR002, pemerintah terlihat potensi yang masih sangat besar dari penerbitan CWLS Ritel yang dapat digali lebih dalam. Oleh karena itu, pemerintah akan terus berupaya meningkatkan pelayanan dan infrastruktur yang diperlukan agar CWLS Ritel semakin mudah dijangkau masyarakat luas, sekaligus mendukung upaya BWI dalam pengembangan program wakaf uang.

Pemerintah melihat potensi besar dalam pengembangan ekonomi syariah di Tanah Air. Pemerintah menyiapkan program mendorong percepatan dan akselerasi ekonomi dan keuangan syariah dengan ambisi menjadikan Indonesia sebagai pusat rujukan global.

Ma'ruf mengatakan meski Indonesia merupakan penduduk muslim terbesar dunia, sayangnya hanya menjadi konsumen dari produk ekonomi syariah. Umat belum menangkap peluang besar ekonomi syariah ini. "Saya sering mengumpamakan seperti keledai, membawa beban makanan di punggungnya, tapi dia lapar dan tidak bisa makan," dalam sebuah sesi wawancara dengan Katadata.co.id, awal Maret 2021.

Upaya pemerintah menghidupkan denyut nadi ekonomi syariah di antaranya dengan menerbitkan Peraturan Presiden Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) pada tahun lalu. "Perpres ini babak baru pengembangan ekonomi dan keuangan syariah," kata Ma'ruf.

Salah satu instrumen keuangan syariah yang potensial digunakan untuk pembangunan adalah dana wakaf. Dengan kondisi literasi dan pengetahuan masyarakat soal investasi dana wakaf yang masih rendah, pemerintah terus menggelar sosialisasi dan edukasi. “Karena kalau sudah besar, nilai manfaatnya akan kembali kepada umat dan masyarakat,” kata mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.

Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...