Bappenas Usulkan Anggaran Rp 1,37 T, Termasuk Program Pindah Ibu Kota

Agatha Olivia Victoria
9 Juni 2021, 16:13
bappenas, anggaran, pemindahan ibu kota
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.
Ilustrasi. Bappenas mematok pagu indikatif anggaran tahun 2022 Rp 1,37 triliun.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas mematok pagu indikatif anggaran tahun 2022 Rp 1,37 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk 22 kegiatan utama kementerian, termasuk koordinasi pemindahan ibu kota negara (IKN).

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyebutkan, terdapat dua program kementerian pada  2022 yakni program teknis dan program generik yang meliputi 22 kegiatan utama. "Untuk program teknis dana diberikan sebesar 54,3% dan 45,7% untuk program generik," ujar Suharso dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu (9/6).

Secara perinci, program teknis merupakan program perencanaan pembangunan nasional. Kegiatan utama dalam program ini yakni penyesuaian rencana kerja pemerintah (RKP) tahun 2023, penyusunan rencana pembangunan jangka menengah panjang nasional 2025-2045, rencana pemindahan IKN, pengembangan pola pendanaan inovatif pengelolaan geopark, dan koordinasi satu data.

Selanjutnya, kajian pelaksanan peta jalan transformasi Indonesia, penguatan sinkronisasi aplikasi KRISNA (Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran) dan SAKTI (Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi), pencarian sumber penadanaan nonAPBN, monitoring dan pengendalian capaian sasran target, serta evaluasi pelaksanaan RKP 2021.

Lalu, dashboard untuk memantau penanganan Covid-19, penyusunan masterplan food estate, koordinasi dan pengendalian pelaksanaan perencana aksi percepatan pembangunan kesejahteraan di Papua, melanjutkan peran sebagai focal poin kelompok kerja pembangunan G20, dan peningkatan kapasitas perencanaan pembangunan daerah.

Kemudian, pembangunan rendah karbon Indonesia hingga pemberdayaan masyarakat pesisir, peningkatan peran serta nonpemerintah, pengembangan dan perluasan uji coba monografi desa digital, dan kerangka kelembagaan dan regulasi. Sedangkan, terdapat pula program generik yang merupakan dukungan manajemen seperti penerapan sistem kerja integrated digital work smart office, penerapan protokol kesehatan di lingkungan Bappenas, serta dukungan manajemen dan peningkatan akuntabilitas.

Berdasarkan jenis belanjanya, Suharso mengatakan bahwa mayoritas belanja kementerian tersebut akan berupa belanja barang yakni Rp 930 miliar. "Ini karena kegiatan kami akan lebih banyak di belanja barang," ujar dia.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...