Surplus Neraca Perdagangan Januari-Mei Tembus US$ 10 Miliar

Agatha Olivia Victoria
15 Juni 2021, 12:17
neraca perdagangan, ekspor impor, ekspor, impor, neraca dagang, perdagangan internasional
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/rwa.
Ilustrasi. Neraca Perdagangan pada Mei 2021 mencatatkan surplus US$ 2,36 miliar.

Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan pada Mei 2021 surplus US$. 2,36 miliar, lebih tinggi dibandingkan surplus bulan sebelumnya US$ 2,19 miliar maupun Mei 2021 US$ 2,09 miliar. Sepanjang tahun ini atau Januari-Mei 2021, surplus neraca perdagangan mencapai US$ 10,17 miliar. 

Surplus neraca perdagangan pada bulan lalu terjadi meski kinerja ekspor dan impor anjlok seiring berakhirnya momentum Ramadan dan Lebaran. Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, ekspor pada bulan lalu tercatat US$ 16,6 miliar. turun 10,25% dibandingkan bulan lalu meski masih melonjak 59,76% dibandingka periode yang sama tahun lalu. Impor juga turun  12,16% dibandingkan bulan lalu menjadi US$ 14,23 miliar, meski secara tahunan masih tumbuh 66,68%. 

Advertisement

"Neraca dagang Indonesia surplus US$ 2,36 miliar, tertinggi sepanjang 2021," ujar Suhariyanto dalam Konferensi Pers Kinerja Ekspor Impor, Selasa (15/6). 

Suhariyanto menjelaskan,  ekspor migas turun 2,68%, sedangkan nonmigas turun 10,67% dibandingkan bulan lalu tetapi naik 66,9% dan 58,4% dibandingkan Mei 2020. Padahal, hampir seluruh harga komoditas migas dan nonmigas naik pada bulan lalu dibandingkan bulan sebelumnya. Harga minyak mentah naik 5,7%, batu bara naik 16,07%, minyak kelapa sawit naik 7,9%, dan tembaha naik 8,98%. 

"Kalau kita lihat secara historisnya, nominal ekspor dan impor memang selalu menurun setelah Ramadan dan Lebaran karena bulan sebelumnya naik drastis.  Namun, kalau dibandingkan Mei 2019, kinerja bulan lalu sangat bagus," katanya. 

Berdasarkan sektornya, kenaikan ekspor masih terjadi di sektor pertanian mencapai 30,06% dibandingkan bulan April 2021. Ini terutama didorong oleh ekspor tanaman obat aromatik dan rempah-rempang, kopi, sarang burung, cengkeh, dan buah-buahan. 

Ekspor sektor pertambahan dan lainnya juga naik 14,29% dibandingkan bulan sebelumnya karena kenaikan harga batu bara dan bijih besi. Sementara ekspor  indutri pengolahan yang menjadi salah satu penyumbang terbesar turun 14,02% menjadi US$ 12,83 miliar 

Halaman:
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement