Rupiah Melemah ke 14.435/US$ Akibat Pemulihan Ekonomi yang Kuat di AS

Agustiyanti
23 Juni 2021, 09:47
rupiah, kurs rupiah, nilai tukar
Adi Maulana Ibrahim |Katadata
Pergerakan nilai tukar regional pagi ini juga masih menunjukkan pelemahan terhadap dolar AS.

Nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,16% ke level Rp 14.425 per dolar AS pagi ini. Rupiah kian melemah ke posisi Rp 14.435 per dolar AS tertekan optimisme Bank Sentral AS, The Federal Reserve terhadap pemulihan ekonomi Negeri Paman Sam yang semakin kuat.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan, rupiah akan berbalik tertekan hari ini setelah kemarin berhasil menguat. Gubernur Fed Jerome Powell memberikan penegasan bahwa pihaknya tidak akan terburu-buru meningkatkan suku bunga hanya karena inflasi AS yang tinggi saat ini. "Namun di sisi lain, Powell menunjukkan kuatnya pemulihan ekonomi di Negeri Paman Sam dan hal tersebut menyebabkan dolar AS menguat pagi ini," kata AriMeston kepada Katadata.co.id, Rabu (23/6).

Advertisement

Saat berita ini ditulis, indeks dolar AS naik ke level. Dengan demikian, mata uang Negeri Paman Sam terlihat perkasa terhadap mayoritas mata uang utama.

Pergerakan nilai tukar regional pagi ini juga masih menunjukkan pelemahan terhadap dolar AS. Mengutip Bloomberg, yen Jepang turun 0,09%, dolar Singapura 0,03%, dolar Taiwan 0,07%, won Korea Selatan 0,3%, peso Filipina 0,07%, rupee India 0,35%, dan baht Thailand 0,11%. Sedangkan, dolar Hong Kong menguat 0,01%, yuan Tiongkok 0,1%, dan ringgit Malaysia 0,16%.

Dari dalam negeri, Ariston menilai bahwa tren naik kasus Covid-19 masih menekan nilai tukar rupiah. "Nilai tukar rupiah hari ini berpotensi melemah kembali ke kisaran Rp 14.450, dengan potensi support di Rp 14.400 per dolar AS," ujar dia.

Pasien positif Covid-19 di Tanah Air bertambah 13.668 orang per 22 Juni 2021. Total kasus mencapai 2.018.113 dengan 1.810.136 pasien dinyatakan sembuh dan 55.291 orang meninggal dunia.

Jumlah kasus positif tersebut menempatkan Indonesia di urutan keempat tertinggi di Asia setelah India, Turki, dan Iran. India masih menempati posisi puncak dengan 29,9 juta kasus corona. Sementara, Turki dan Iran masing-masing memiliki kasus corona sebesar 5,4 juta orang dan 3,1 juta orang.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement