The Fed Tak Akan Menaikkan Suku Bunga AS Terlalu Cepat
Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga terlalu cepat hanya berdasarkan pada ketakutan terhadap kenaikan inflasi yang akan datang. The Fed memperkirakan inflasi AS mencapai 3,4% pada tahun ini, naik dua kali lipat dari proyeksi sebelumnya yang mencapai 1,7%.
"Kami tidak akan menaikkan suku bunga secara pre-emptive karena kami takut akan kemungkinan terjadinya inflasi. Kami akan menunggu bukti inflasi aktual atau ketidakseimbangan lainnya," kata Powell dalam sidang di hadapan panel Dewan Perwakilan Rakyat AS pada Selasa (22/6), seperti dikutip dari Reuters.
Kenaikan harga baru-baru ini telah mendorong indeks harga konsumen ke level tertinggi dalam 13 tahun terakhir. Hal ini mendorong Partai Republik membeberkan grafik yang merinci lonjakan barang-barang konsumen seperti bacon dan mobil bekas untuk menunjukkan kenaikan harga tidak terkendali di komite.
"Kami memiliki lapangan kerja yang tidak stabil dan inflasi yang lebih tinggi," kata Perwakilan Jim Jordan, seorang Republikan Ohio, mengacu pada tujuan mandat Kongres The Fed untuk memastikan lapangan kerja maksimum dan harga yang stabil.
Powell menjelaskan pembacaan inflasi yang tinggi baru-baru ini belum membutuhkan pengetatan ekonomi yang merujuk pada suku bunga lebih tinggi. Tekanan harga, menurut dia, akan mereda dengan sendirinya.
Ia berjanji bahwa Fed berjanji bahwa bank sentral akan tetap fokus pada statistik pasar tenaga kerja yang luas, termasuk perbedaan antar kelompok dalam menetapkan kebijakan moneter yang akan datang.
"Kami tidak akan hanya melihat angka utama pengangguran. Kami akan melihat semua jenis tindakan yang ditempuh. Itu adalah hal terpenting yang dapat kami lakukan untuk memastikan manfaat pemulihan dapat dibagikan secara lebih penuh," kata Powell.
Michael Brown, analis senior di perusahaan pembayaran Caxton, London mengatakan, pernyataan Powell tidak terlalu banyak berubah dari pernyataan sebelumnya.
Sejak Powell terakhir muncul di hadapan subkomite pada bulan September, prospek inflasi bank sentral naik dua kali lipat. Proyeksi yang dirilis oleh The Fed pekan lalu menunjukkan harga pada tahun 2021 diperkirakan akan meningkat pada tingkat 3,4%, dibandingkan dengan 1,7% yang diproyeksikan pada September lalu.
Pertumbuhan pekerjaan baru-baru ini lebih lambat dari yang diharapkan. Beberapa rekan Powell mengatakan pandemi membuat banyak penduduk AS tepaksa pensiun dari pekerjaanya sehingga tidak realistis untuk berpikir bahwa AS dapat kembali ke tingkat pekerjaan sebelum krisis sebelum The Fed perlu memperketat kebijakan moneter.
Namun, lanskap ekonomi yang membaik dengan cepat mulai membentuk kembali pandangan di The Fed tentang kapan harus mengurangi beberapa upaya pandemi tersebut saat krisis surut.
Pada pertemuan minggu lalu, pejabat Fed memproyeksikan bahwa mereka dapat menaikkan suku bunga pada 2023, setahun lebih awal dari proyeksi sebelumnya. Powell mengatakan selama konferensi pers bahwa bank sentral mulai berbicara tentang kapan harus mengurangi $120 miliar dalam pembelian bulanan. obligasi pemerintah dan surat berharga yang digunakan untuk mendukung pemulihan.