Daya Beli Pulih, Konsumsi Rumah Tangga Tumbuh 5,93% pada Kuartal II

Agustiyanti
5 Agustus 2021, 13:43
daya beli, konsumsi rumah tangga, pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan ekonomi kuartal II
ANTARA FOTO/Candra Yanuarsyah/agr/pras.
Penjualan eceran pada kuartal kedua tumbuh 11,6% mengindikasikan perbaikan konsumsi rumah tangga.

Daya beli masyarakat pulih pada kuartal kedua tahun ini, tercermin dari konsumsi rumah tangga yang tumbuh 5,93% dibandingkan kuartal II 2020. Konsumsi rumah tangga dan investasi menyumbang porsi terbesar dalam produk domestik bruto (PDB) mencapai 84,93%. 

Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan, seluruh komponen pembentuk PDB berdasarkan pengeluaran tumbuh positif. Konsumsi rumah tangga dan investasi yang menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi tumbuh masing-masing 5,93% year on year (yoy) dan 7,54% yoy. 

"Semua komponen pengeluaran tumbuh positif. Tertinggi pada ekspor tumbuh 31,78%, impor 31,22%, konsumsi pemerintah 8,06%, dan konsumsi LNPRT (lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga) tumbuh 4,12%," ujar Margo dalam Konferensi Pers, Kamis (5/8). 

Ia menjelaskan, fenomena yang mendukung pertumbuhan konsumsi rumah tangga, antara lain indeks keyakinan konsumen (IKK) yang mencapai 104,42. Ini menunjukkan bahwa konsumen meyakini ekonomi membaik. "Pada kuartal II tahun lalu, IKK hanya 82,14 atau di bawah 100. Artinya, masyarakat memandang ekonomi mengalami penurunan," katanya. 

Selain itu,  Penguatan terjadi pada kelompok penjualan, yakni makanan, minuman, suku cadang dan aksesoris, bahan bakar kendaraan, serta barang lainnya. "Penjualan wholesale mobil penumpang dan sepeda motor masing-masing tumbuh 904,32% dan 268,64%," katanya. 

Margo juga menjelaskan, bantuan sosial tunai yang diberikan pemerintah turut membantu pertumbuhan konsumsi rumah tangga. BST menjadi tambahan pendapatan bagi masyarakat untuk melakukan konsumsi. "BST dipakai rumah tangga untuk konsumsi. Namun kalau lihat dari data, untuk bansos tunai, ada kontraksi 59,2% pada kuartal II 2021 dibandingkan kuartal II 2020," ujarnya. 

Sementara itu, pertumbuhan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi pada kuartal II, antara lain didukung oleh realisasi belanja modal APBN yang tumbuh 45,56% pada kuartal II. Realisasi investasi yang dicatat Badan Koordinasi Penanaman Modal juga tumbuh 16,2%. 

"Pertumbuhan barang modal kendaraan juga mengalami perbaikan. Seluruh jenis barang modal juga meningkat, baik domestik maupun impor," ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...