Sri Mulyani Waspadai Dampak PPKM Terhadap Stabilitas Sistem Keuangan

Abdul Azis Said
6 Agustus 2021, 12:32
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/6/2021). Raker tersebut membahas evaluasi perekonomian nasional dan stabilitas sistem keuangan triwulan I tahun 2021. ANTARA FOTO/Apr
Antara/Aprillio Akbar
Menteri Keuangan Sri Mulyani mewaspadai kondisi pada kuartal ketiga yang menghadapi tantangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM level 4 untuk menekan penyebaran varian Delta Covid-19.

Komite Stabilitas Sistem Keuangan menyatakan stabilitas sistem keuangan pada periode April hingga Juni masih menunjukkan kondisi normal. Namun, KSSK mewaspadai kondisi pada kuartal ketiga yang menghadapi tantangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM level 4 untuk menekan penyebaran varian Delta Covid-19. 

"Penerapan PPKM darurat dan level 4 diperkirakan akan mengurangi aktivitas perekonomian, khususnya yang identik dengan mobilitas, seperti konsumsi dan investasi," ujar Menteri Keuangan sekaligus Ketua KKSK Sri Mulyani dalam Konferensi Pers, Jumat (6/8). 

Penyebaran varian Delta, menurut dia, juga akan mempengaruhi outlook global dan kinerja ekspor. Penerapan PPKM level 4 juga akan berdampak pada sektor-sektor yang tergantung pada mobilitas, seperti perdagangan, transportasi, serta hotel dan restoran.

Sri Mulyani mengatakan, pemerintah akan menerapkan langkah antisipasif untuk menahan perlambatan ekonomi yang berpotensi terjadi pada dua kuartal mendatang. Langkah yang diambil dan sudah dilakukan, meliputi peningkatan anggaran untuk klaster kesehatan, perlindungan sosial, dan bantuan usaha dalam program PEN.

Bendahara negara juga mengatakan kebutuhan anggaran untuk memperkuat  prorgam tersebut dilakukan melalui realokasi dan refocusing anggaran. "Kami melakukan refocusing empat kali anggaran dan mengalokasikannya untuk anggaran paling prioritas yaitu kesehatan, perlindungan sosial dan bantuan usaha. Kami meminta kementerian dan lembaga (K/L) untuk menahan belanja yang memang tidak prioritas." ujarnya.

Langkah-langkah tersebut diharapkan akan mendorong berlanjutnya tren pemulihan ekonomi pada kuartal II. Sri Mulyani mencatat, stabilitas sistem keuangan pada April-Juni dalam kondisi normal ditopang oleh tren pemulihan ekonomi domestik dan global.

Pertumbuhan ekonomi pada kuartal II yang mencapai 7,07% secara tahunan, yang antara lain juga didorong oleh pemulihan ekonomi negara-negara maju. Capaian ekonomi tersebut, menurut dia, juga disumbangkan oleh peran kebijakan pemerintah yang tepat sasaran.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...