OJK Pantau 10 Debitur Bank Total Kredit Rp 381 T karena Bisnis Jeblok

Abdul Azis Said
6 Agustus 2021, 17:48
kredit, otoritas jasa keuangan, bank, wimboh santoso, ketua OJK
ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/hp.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyebut, korporasi-korporasi yang tengah dipantau itu menggantungkan bisnisnya pada permintaan domestik dan mobilitas masyarakat.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat terdapat sepuluh debitur bank korporasi besar yang sedang dipantau karena bisnisnya terperosok dalam akibat pandemi Covid-19. Kinerja Jeblok ini terindikasi dari menurunnya total kredit debitur korporasi tersebut sejak awal pandemi hingga Juni 2021.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, nilai kredit dari sepuluh debitur korporasi yang disoroti OJK mencapai Rp 381,6 triliun. Nilai ini mengalami penyusutan 15,5% dibandingkan periode yang sama sebelumnya.

"Ini yang akan kami monitor terus secara individu debitur-debitur besar tersebut untuk bisa bangkit kembali." kata Wimboh dalam konferensi pers hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat, (6/8).

Wimboh menyebut, korporasi-korporasi yang tengah dipantau itu menggantungkan bisnisnya pada permintaan domestik dan mobilitas masyarakat. Beberapa di antaranya, terkait dengan sektor pariwisata yang terdampak pengetatan mobilitas.

"Debitur-debitur ini merupakan debitur yang usahanya hotel-hotel berbintang, termasuk maskapai penerbangan dan juga restoran-restoran mewah. Bahkan ada beberapa yang bisnisnya belum beroperasi kembali." kata Wimboh.

Sementara korporasi lainnya yang tidak terpengaruh oleh pembatasan mobilitas masih menarik pinjaman, bahkan di luar skema perbankan. Beberapa di antaranya  menerbitkan surat utang di pasar modal cukup besar. Hal ini, menurut Wimboh, berhasil mengerek pembiayaan yang dihimpun pasar modal para periode Juli mencapai nilai Rp 116 triliun.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...