Modal Asing Masuk Rp 11 T dalam Sepekan Meski PPKM Diperpanjang

Abdul Azis Said
7 Agustus 2021, 07:30
modal asing, aliran modal asing, rupiah, dolar as
Arief Kamaludin|KATADATA
Nilai tukar rupiah pekan ini ditutup ke level Rp 14.353 per dolar AS pada perdagangan minggu ini

Bank Indonesia mencatat terdapat aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan domestik sebesar Rp 11,23 triliun pada 2-6 Agustus 2021. Keputusan pemerintah untuk melanjutkan PPKM Level 1-4 hingga 9 Agustus mendatang tak menyurutkan minat investor asing menanamkan dananya di dalam negeri.

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono mengatakan, dana asing masuk Rp 9,89 triliun di pasar surat berharga negara (SBN), serta Rp 1,34 triliun di pasar saham. "Berdasarkan data setelmen selama awal tahun 2021, terdapat nonresiden beli neto sebesar Rp 14,63 triliun." kata Erwin dalam keterangan resminya, Jumat, (6/8).

Tingkat premi risiko investasi atau credit default swap (CDS) Indonesia lima tahun pada minggu pertama Agustus turun dari 80,42 bps ke level 78,70 bps. Namun, imbal hasil obligasi pemerintah tenor 10 tahun naik ke level 6,27%, seiring kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS (US Treasury) 10 tahun secara terbatas ke level 1,224%.

Sementara itu, nilai tukar rupiah ditutup ke level Rp 14.353 per dolar AS pada perdagangan minggu ini. Kurs rupiah bergerak menguat 0,76% dibandingkan posisi penutupan minggu lalu di level Rp 14.463 per dolar AS. Rupiah menguat pada Senin hingga Rabu, tetapi tertekan dalam dua hari terakhir.

Pernyataan pejabat bank sentral AS The Federal Reserve (Fed) pada Rabu malam tampaknya jadi pendorong pelemahan dua hari terakhir. Wakil Gubernur Fed Richard Clarida dalam sebuah webinar mengatakan, bank sentral AS mulai mempertimbangkan periode tingkat suku bunga rendah saat ini yang mendekati nol akan berakhir di penghujung tahun depan. Ini berarti suku bunga Fed kemungkinan akan naik pada awal tahun 2023.

Kendati demikian, pengetatan stimulus akan didahului dengan langkah Fed untuk mengurangi pembelian obligasi pemerintah yang tampaknya akan dilakukan Oktober tahun ini. Hal serupa juga disampaikan Dewan Gubernur Fed Christopher Waller awal pekan ini yang mengatakan, bank sentral akan mengevaluasi kinerja sektor ketenagakerjaan periode Agustus September sebelum mengambil sikap tersebut.

Data ketenagakerjaan beberapa bulan terakhir menunjukkan perbaikan, pada bulan Juli terdapat 850 ribu tenaga kerja baru yang tercatat. Waller mengatakan Fed berpeluang mengurangi pembelian obligasi pemerintah apabila data ketenagakerjaan pada bulan Agustus dan September kembali menunjukkan perbaikan. Ini mengindikasikan adanya pemulihan pada perekonomian negeri paman sam.

"Menurut pendapat saya, itu sebuah kemajuan yang substansial dan saya pikir Anda bisa siap untuk melakukan pengumuman pada bulan September," ujarnya seperti dikutip dari CNBC, Senin, (2/8).

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...