Luncurkan OSS, Sri Mulyani: Pengusaha Tak Perlu Keluar Rumah Urus Izin
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengklaim keberadaan online single submission (OSS) akan membantu pengusaha kecil mendapatkan izin usaha lebih mudah. Pengusaha tidak perlu lagi mendatangi kantor pemerintahan untuk mengajukan berkas perizinan.
"Ini sebuah perubahan struktural yang luar biasa, karena sekarang pengusaha tidak perlu lagi keluar rumah bahkan bisa langsung dari tempat usahanya mendapatkan izin." kata Sri Mulyani dalam keterangan pers peluncuran Sistem OSS, Senin, (9/8).
Di sisi lain, Sri Mulyani mengatakan pengusaha kecil dengan modal di bawah Rp 5 miliar juga dibebaskan dari biaya pengurusan izin.
Pengusaha hanya perlu menunjukkan bahwa bisnisnya merupakan jenis usaha kecil menengah dengan risiko rendah. Izin akan otomatis diterbitkan tanpa syarat dan biaya apapun. Namun, ini dikecualikan bagi pengusaha besar yang memerlukan izin lingkungan dengan risiko tinggi.
Bendahara negara juga mengatakan langkah lain yang sudah dilakukan pemerintah untuk mempermudah bisnis, yakni dengan mendelegasikan seluruh wewenang terkait investasi kepada Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Dengan demikian, berbagai keputusan pengelolaan investasi bisa dilakukan secara langsung melalui satu pintu lewat BKPM.
Ia berharap langkah ini mampu memberi kepastian bagi investor. Dengan demikian, investasi dapat menjadi pendorong pemulihan ekonomi dan menahan laju kenaikan pengangguran di tengah pandemi yang belum berakhir.
"Pertumbuhan investasi pada kuartal kedua kemarin sudah meningkat di atas 7%, kami berharap tren ini tetap bertahan sehingga bisa memulihkan perekonomian indonesia." kata Sri Mulyani.
Sistem OSS dikelola langsung oleh BKPM dengan melibatkan empat level penerbitan izin. Level tersebut terdiri atas aplikasi yang diajukan melalui kabupaten/kota, provinsi, kementerian dan lembaga serta pengelolan izin pusat oleh BKPM.
Program ini dirancang sejak Maret 2021 lalu dengan melibatkan perusahaan telekomunikasi Indosat. Sistem OSS mulai diuji coba Rabu pekan lalu. Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengklaim sistem ini akan berjalan optimal hingga 83% pada peluncuran perdananya, dengan 17% sisanya masih akan menyesuaiakan.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga hadir dalam acara tersebut mengatakan, berharap peluncuran OSS dapat membantu transparansi dalam penerbitan izin usaha.
"Saya tidak mau lagi mendengar ada kesulitan yang dihadapi para pengusaha, saya tidak mau lagi mendengar ada suap. Semua harus dilakukan secara terbuka, transparan dan memudahkan para pengusaha." kata Jokowi dalam sambutannya.
Jokowi berharap OSS bisa membantu mendongkrak peringkat Indonesia dalam hal kemudahan berbisnis. RI berada di peringkat 73 dari 190 dunia dalam aspek kemudahan berbisnis menurut Bank Dunia. Menurutnya, meski peringkat tersebut sudah menunjukkan adanya kemudahan berbisnis, namun posisi tersebut masih bisa naik lagi.