Pemerintah Bidik Investasi Rp 37 Triliun dari Jepang Tahun Ini
Pemerintah membidik investasi yang masuk dari Jepang mencapai US$ 2,6 miliar atau setara Rp 37,4 triliun pada tahun ini. Hingga semester pertama 2021, realisasi penanaman modal asing atau PMA dari Jepang baru mencapai US$ 1 miliar atau Rp 14,4 triliun.
"Jepang merupakan mitra penting bagi Indonesia, meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan global termasuk Covid-19 masih terbuka ruang penguatan pada hubungan kedua negara." kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sambutannya pada Peringatan Hari Jadi Indonesia Japan Business Networking (IJB.Net), Selasa, (10/8).
Sejak 2018 hingga paruh pertama 2021, nilai investasi Jepang mencapai US$ 12,9 miliar. Negeri Sakura ini menjadi negara terbesar yang menanamkan modalnya di Indonesia dalam bentuk lebih dari 19 ribu proyek.
Tak hanya investasi, Jepang juga merupakan mitra dagang utama Indonesia. Nilai perdagangan dengan Jepang tahun lalu tercatat sebesar US$ 24,3 miliar. Jepang menduduki peringkat tiga besar sebagai tujun utama kespor indonesia dalam tiga tahun terakhir. Ekspor ke Jepang tahun lalu mencapai US$ 13,6 miliar, sedangkan pada Januari-Juni mencapai US$ 7,9 miliar.
Airlangga menyebut, ada tiga perusahaan Jepang yang akan merelokasi pabriknya ke dalam negeri berdasarkan informasi dari Kementerian Investasi/BKPM. Rencana ini beririangan dengan empat perusahaan mutlinasional lainnya yang juga sudah berjanji akan masuk ke Indonesia.
"Fenomena kebijakan beberapa negara yang merelokasi pabrik dari Tiongkok diharapkan juga diikuti perusahaan Jepang, khususnya yang relokasi ke Indonesia." ujarnya.