Ekspor ke Tiongkok Anjlok 13,7%, Apa Penyebabnya?
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor nonmigas Indonesia ke Tiongkok pada Juli 2021 sebesar US$ 3,5 miliar atau sekitar Rp 50 triliun, turun US$ 566,4 juta atau 13,7% dibandingkan bulan sebelumnya.
"Penuran ekspor ke Tiongkok terutama terjadi pada komoditas besi dan baja, serta ekspor bahan bakar mineral," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Rabu (18/8).
Ekspor ke Tiongkok anjlok pada bulan lalu setelah berhasil tumbuh 17% atauk naik US$ 625 juta dibandingkan Mei. Meski turun, Negeri Pandai tu masih menjadi negara tujuan utama ekspor impor bulan Juli. Tiongkok mengambil bagian 21,35% dari total ekspor .
Penurunan ekspor bukan hanya terjadi untuk tujuan Tiongkok, tetapi juga semua negara Asia tenggara, Jepang dan Amerika Serikat. Ekspor ke Thailand anjlok 20% atau berkurang US$ 111 juta, Jepang 12,41% atau US$ 169 juta, Amerika Serikat 5,35% atau US$ 114 juta, Singapura 9,4% atau US$ 64 juta dan Malaysia 8,23% atau US$ 70 juta.
Sebaliknya, ekspor Indonesia naik signifikan ke India, Italia dan Taiwan. Nilai ekspor Indonesia ke India naik 39% atau bertambah US$ 2772 juta, Italia naik 26% atau US$ 58 juta, dan Taiwan 19% atau US$ 88 juta.