Pemulihan Ekonomi Berpotensi Tertahan, BI Diprediksi Tahan Suku Bunga

Abdul Azis Said
19 Agustus 2021, 09:18
suku bunga, bank indonesia, pemulihan ekonomi
Arief Kamaludin | Katadata
Ilustrasi. BI sejak Februari 2021 mempertahankan suku bunga acuan di level 3,5%.

Bank Indonesia diperkirakan mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) yang akan diumumkan pada hari ini, Kamis (19/8). Suku bunga rendah dibutuhkan di tengah pemulihan ekonomi yang berpotensi tertahan pada kuartal ketiga tahun ini.

"Di tengah situasi yang tidak pasti ini, kami melihat BI perlu mempertahankan suku bunga kebijakannya di 3,5% dengan tetap menjaga nilai tukar dan stabilitas keuangan," kata Ekonom LPEM FEB UI Teuku Riefky dalam hasil kajiannya yang diterima Katadata.co.id, Kamis (19/8).

Riefky menjelaskan, pertumbuhan ekonomi berpeluang melambat pada periode Juli hingga September sekalipun kuartal sebelumnya melesat 7,07%. Asumsi ini tercermin dari data Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur yang anjlok ke fase kontraksi bulan lalu. PMI Manufaktur Juli 2021 tercatat turun ke level 40,1 setelah bulan sebelumnya di 53,5. Ini sekaligus menandai kontraksi pertama pada sektor manufaktur dalam sembilan bulan terakhir.

Indikator lainnya yakni indeks keyakinan konsimen (IKK) bulan Juli yang anjlok ke fase pesimistis setelah tiga bulan sebelumnya selalu tercatat optimistis. IKK Juli 2021 tercatat 80,2 poin, turun dari bulan sebelumnya 107,4.

"Ini menunjukkan bahwa ekspektasi konsumen terhadap kondisi perekonomian enam bulan ke depan masih terbatas, baik dari sisi kegiatan usaha maupun ketersediaan lapangan pekerjaan," ujar Riefky.

Secara rinci, IKK pada Juli 2021 mengalami penurunan pada seluruh kelompok pengeluaran, terutama responden dengan pengeluaran Rp 1 juta -Rp 2 juta per bulan. Dari sisi usia, penurunan IKK juga terjadi di seluruh kelompok, khususnya responden berumur 41-50 tahun.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...