Bayar Dividen dan Utang, Neraca Pembayaran Defisit US$ 450 Juta

Agustiyanti
20 Agustus 2021, 14:02
neraca pembayaran, neraca transaksi berjalan, utang pemerintah, utang luar negeri, dividen
Arief Kamaludin|KATADATA
BI mencatat, transaksi modal dan finansial masih mencatatkan surplus US$ 1,9 miliar pada kuartal II 2021, meski anjlok dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai US$ 5,54 miliar.

Bank Indonesia mencatat neraca pembayaran Indonesia pada kuartal kedua tahun ini kembali defisit sebesar US$ 450 juta, setelah surplus besar pada kuartal sebelumnya mencapai US$ 4,1 miliar. Defisit neraca pembayaran disebabkan oleh membengkaknya defisit neraca transaksi berjalan akibat musim pembayaran dividen dan anjloknya surplus neraca transaksi finansial.

Kepala Departemen Komunikasi Erwin Haryono menjelaskan, neraca pembayaran dibentuk oleh neraca transaksi berjalan dan neraca modal dan finansial. Neraca transaksi berjalan pada kuartal kedua tahun ini mencatatkan defisit US$ 2,2 miliar atau 0,8% terhadap produk domestik bruto, sedangkan neraca transaksi modal dan finansial surplus US$ 1,9 miliar dolar atau 0,7% terhadap PDB. 

"Defisit transaksi berjalan meningkat dibandingkan dengan defisit sebesar US$ 1,1 miliar atau 0,4% dari PDB pada kuartal sebelumnya," ujar Erwin dalam keterangan pers, Jumat (20/8). 

Erwin menjelaskan, kinerja neraca transaksi berjalan sebenarnya tertolong oleh surplus neraca barang  yang mencapai US$ 8,1 miliar, naik dibandingkan kuartal sebelunya. Ini didukung oleh kenaikan ekspor di tengah kenaikan impor. Namun, defisit neraca pembayaran primer melebar dari US$ 6,75 miliar menjadi US$ 8,71 miliar.

"Defisit neraca pendapatan primer meningkat akibat kenaikan pembayaran imbal hasil investasi berupa dividen seiring perbaikan kinerja korporasi pada periode laporan, " katanya. 

Erwin juga menjelaskan, defisit neraca jasa juga meningkat dari US$ 3,37 miliar menjadi US$ 3,6 miliar. Ini antara lain disebabkan oleh defisit jasa transportasi yang melebar akibat peningkatan pembayaran jasa freight impor barang.

Sementara itu, transaksi modal dan finansial masih mencatatkan surplus US$ 1,9 miliar, meski anjlok dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai US$ 5,54 miliar.  Surplus transaksi modal dan finansial masih ditopang oleh aliran masuk neto (net inflows) investasi langsung yang meningkat menjadi US$ 5,3 miliar, terutama dalam bentuk ekuitas. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...