Rupiah Menguat ke 14.278/US$ Terpengaruh Rilis Data Tenaga Kerja AS

Abdul Azis Said
2 September 2021, 09:40
rupiah, rupiah menguat, rupiah hari ini
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Rupiah hari ini diperkirakan bergerak menguat ke kisaran Rp 14.230 hingga Rp 14.250 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,12% ke level Ro 14.265 per dolar AS pada perdagangan di pasar spot pagi ini. Penguatan diprediksi masih akan berlanjut di tengah kondisi pasar tenaga kerja AS yang belum pulih dan dapat memengaruhi rencana tapering off The Fed.

Mengutip Bloomberg, rupiah berbalik melemah ke level Rp 14.278 hingga pukul 09.15 WIB. Namun ini masih lebih baik dari posisi penutupan kemarin di level Rp 14.283.

Mata uang Asia lainnya bergerak bervariasi. Yen Jepang menguat 0,05% bersama dolar Hong Kong , peso Filipina dan dolar Taiwan yang juga menguat 0,01% . Sementara pelemahan pada dolar Singapura sebesar 0,05%, won Korea Selatan 0,16%, rupee India 0,11%, yuan Tiongkok 0,04%, ringgit Malaysia 0,02% dan bath Thailand 0,29%.

Analis pasar uang Ariston Tjendra memperkirakan rupiah akan bergerak menguat ke kisaran Rp 14.230 hingga Rp 14.250 per dolar AS, dengan potensi resistance di kisaran Rp 14.300. Penguatan ditopang rilis data ketenagarkerjaan AS versi swasta bulan Agustus yang jauh di bawah ekspektasi pasar.

"Ini mengindikasikan sektor tenaga kerja masih belum pulih seperti sebelum pandemi. Ini bisa menjadi alasan Bank Sentral untuk memperpanjang kebijakan suku bunga rendah," kata Ariston kepada Katadata.co.id, Kamis (2/9).

Perusahaan AS kemungkinan menyerap tenaga kerja lebih sedikit pada Agustus. Ini terindikasi dari rilis data Automatic Data Processiong (ADP) yang menunjukkan tenaga kerja baru di sektor swasta hanya bertambah 374 ribu pekerja baru bulan lalu. Meskipun di atas 326 ribu pada Juli 2021, realisasi bulan Agustus jauh di bawah perkiraan Dow Jones sebesar 600 ribu.

“Pertumbuhan pekerjaan tetap kuat, tetapi jauh dari kecepatan beberapa bulan terakhir. Pertumbuhan pekerjaan tetap terkait erat dengan jalur pandemi,” kata kepala ekonom di Moody's Analytics Mark Zandi seperti dikutip dari CNBC, Kamis (2/9).

Sebagian besar pekerjaan baru datang dari rekreasi dan perhotelan yang menambahkan 201 ribu pekerja baru. Selain itu, serapan tinggi juga pada layanan pendidikan dan kesehatan yang jika digabungkan telah menyerap 59 ribu pekerja. Ini kemungkinan karena kembali tingginya Covid-19 mendorong rumah sakit menarik lebih banyak tenaga kesehatan baru.

Selain yang dikeluarkan ADP, Departemen Ketenagakerjaan AS juga dijadwalkan merilis data ketenagakerjaan di sektor non pertanian besok (3/9). Dow Jones memperkirakan, jumlah tenaga kerja baru non pertanian akan bertambah 720 ribu orang dan tingkat pengangguran turun menjadi 5,2%.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...