BI: Dana SDR Rp 90 T dari IMF Beda Dengan Utang Era Krisis 1998

Abdul Azis Said
8 September 2021, 13:28
BI, IMF, cadangan devisa
Arief Kamaludin|KATADATA
BI memastikan alokasi SDR yang diterima Indonesia hanya bertujuan untuk untuk menambah cadangan devisa.

Bank Indonesia (BI) memastikan dana alokasi Special Drawing Rights (SDR) yang diterima Indonesia dari Dana Moneter Internasional (IMF) sebesar US$ 6,31 miliar atau setara hampir Rp 90 triliun bukan utang. Dana yang diterima kali ini berbeda dari pinjaman IMF yang diterima pada krisis ekonomi 1998 yang lalu.

"SDR yang kami terima dan juga diterima negara lain ini bukan utang, tidak ada batas waktunya dan juga tidak ada ketentuan bahwa SDR yang kami terima saat ini harus dikembalikan dalam 5 atau 10 tahun," Kepala Departemen Internasional BI Doddy Zulverdi dalam diskusi dengan media, Rabu (8/9).

Doddy menjelaskan, alokasi SDR yang diterima Indonesia hanya bertujuan untuk untuk menambah cadangan devisa. Ini diberikan kepada semua negara anggota IMF. Penyalurannya dilakukan sesuai dengan kesepakatan semua negara anggota.

Ia juga membantah bahwa penyaluran SDR dilakukan secara khusus atas permintaan Indonesia. Semua negara, menurut Erwin, menerima dana sesuai kuota yang dimilikinya. Negara-negara ekonomi besar seperti Amerika Serikat, Jepang dan Eropa justru menerima dana SDR dalam jumlah lebih besar.

"Kalau peruntukan SDR spesifik untuk Indonesia, sementara negara-negara lain terutama negara besar harusnya tentu tidak dapat, kalau memang konteksnya kita sedang kesulitan," kata Doddy.

Di sisi lain, Doddy juga mengatakan penambahan cadangan devisa yang berasal dari SDR ini justru terjadi ketika cadangan devisa RI sebelumnya dinilai sudah cukup untuk menghalau berbagai tekana eksternal. Posisi cadanagan devisa RI sebelum masuknya aliran dana IMF ini berada di level US$ 137,3 miliar.

"Itu lebih dari cukup, karena lebih dari 8 bulan impor coveragenya," kata Doddy.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...