Pemerintah Buyback Surat Utang Global Rp 16,5 T

Abdul Azis Said
21 September 2021, 13:15
utang, utang global, surat utang global, buyback utang, dolar
Arief Kamaludin|KATADATA
Kementerian Keuangan melaporkan posisi utang pemerintah pada Juli 2021 sebesar Rp 6.570,17 triliun.

Pemerintah melakukan pengelolaan portofolio utang untuk pertama kalinya dengan cara pembelian kembali atau buyback surat utang global sebesar US$ 1,16 miliar atau setara Rp 16,5 triliun. Pembelian kembali dilakukan dengan skema tender offer.

Berdasarkan keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan pada Senin (20/9), pembelian kembali dilakukan untuk delapan Surat Berharga Negara (SBN) dalam valuta asing. Nilainya mencapai US$ 1,16 miliar dengan total cash consideration alias pembayaran tunai sebesar US$ 1,24 miliar.

"Antusiasme investor global untuk berpartisipasi dalam transaksi ini tercermin dari jumlah instruksi tender yang diterima untuk seluruh seri yang totalnya mencapai US$ 2,68 miliar," demikian tertulis dalam keterangan DJPPR, Selasa (21/9). 

DJPPR menjelaskan, transaksi ini merupakan bagian dari pengelolaan liabilitas untuk memperpanjang maturity profile instrumen obligasi global dan menghematan biaya utang dari penurunan beban bunga, dengan memanfaatkan suku bunga pasar yang saat ini relatif rendah.

Surat utang yang berhasil dibeli kembali terdiri atas satu seri obligasi dengan jatuh tempo tahun 2022 yang memiliki yield 3,750%. Jumlah pokok yang diterima dari buy back seri ini mencapai US$ 515,19 juta dan faktor prorata 100%.

Kemudian, seri obligasi dengan yield 3,375% dan jatuh tempo 2023 dengan jumlah pokok US$ 239,05 juta, serta faktor prorata 75,9%. Satu seri obligasi lainnya dengan periode jatuh tempo yang sama namun tingkat yield lebih tinggi 5,375%. Jumlah pokok yang diterima dari seri ini US$ 180,78 juta dan faktor prorata 100%.

Lalu, satu seri obligasi memiliki periode jatuh tempo tahun 2024 dengan yield 4,450%. Jumlah pokok yang diterima US$ 223,88 juta dan faktor prorata sebesar 100%.

Selain empat seri tersebut, terdapat empat seri lainnya yang memiliki jumlah pokok yang diterima US$ 0. Rinciannya yakni, seri obligasi yield 2,950% dan jatuh tempo 2023, yield 5,875% dengan jatuh tempo 2024, yield 4,125% dengan jatuh tempo 2025 dan yield 4,750% dan jatuh tempo 2026.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...