IMF Yakin Cina Mampu Cegah Masalah Evergrande Jadi Krisis Sistemik

Agustiyanti
22 September 2021, 10:21
ekonomi Cina, Cina, IMF
ANTARA FOTO/REUTERS/Tingshu Wang/hp/cf
Ilustrasi. Ekonomi Cina tumbuh 7,9% pada kuartal kedua tahun ini.

Dana Moneter Internasional (IMF) meyakini Cina memilliki alat untuk mencegah krisis utang yang tengah dihadapi Raksasa Properti Evergrande berubah menjadi krisis sistemik. Lembaga ini turut memantau perkembangan yang terjadi di negeri ekonomi terbesar dunia ini. 

Kepala ekonom IMF Gita Gopinath mengatakan bahwa sektor real estat adalah bagian besar dari ekonomi Cina. Potensi gagal bayar utang Evergrande, menurut dia, dapat berimplikasi pada aktivitas ekonomi dan stabilitas keuangan Cina.

"Kami mengikuti perkembangan di Cina dengan sangat cermat," kata Gopinath dikutip dari Reuters, Rabu (22/9). 

Ia menekankan perlunya reformasi peraturan untuk mengatasi sektor properti yang sangat berpengaruh di negara tersebut. "Kami masih percaya bahwa Cina memiliki alat dan ruang kebijakan untuk mencegah ini berubah menjadi sistemik," katanya. 

Evergrande adalah perusahaan properti terbesar kedua di Cina yang tengah menghadapi potensi gagal bayar utang. Tumpukan utangnya lebih dari US$ 300 miliar atau setara Rp 2.437 triliun. Angkanya tidak jauh dari produk domestik bruto (PDB) Filipina 2020 yang sekitar US$ 361,5 miliar, menurut data Bank Dunia.

Para investor khawatir kegagalan pembayaran utang jumbo ini akan berdampak ke sektor keuangan Cina dan merembet ke negara lain.  Hasil analisis Citigroup Inc menuliskan, beberapa bank mungkin akan menjadi korban. Risiko kredit tertinggi ada pada China Minsheng Banking Corp, Ping An Bank Co, dan China Everright Bank Co. 

S&P Global Ratings memperkirakan pemerintah Tiongkok tidak akan turun tangan untuk memberikan dukungan langsung kepada Evergrande. 

"Kami tidak memperkirakan pemerintah akan memberikan dukungan langsung ke Evergrande," kata analis kredit S&P dalam laporan Senin (21/9), seperti dikutip dari CNBC. 

Ia memperkirakan, pemerintah Cina hanya akan  turun tangan jika ada transmisi luas dari gagal bayar ini, yang menyebabkan banyak pengembang besar gagal dan menimbulkan risiko sistemik terhadap ekonomi.“Kegagalan Evergrande saja tidak akan menghasilkan skenario seperti itu,” ujarnya. 

Kekhawatiran atas potensi penularan dari Evergrande ke ekonomi Cina yang lebih luas dan lebih jauh menyeret indeks Hang Seng di Hong Kong lebih dari 3% pada Senin. Aksi jual berlanjut di seluruh dunia. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...