Disindir Sandiaga, Sri Mulyani Ungkap Alasan Potong 41% Dana Kemenpar

Abdul Azis Said
27 September 2021, 15:36
sri mulyani, anggaran kemenparekraf, anggaran sandiaga uno
Antara/Hafidz Mubarak
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan, tidak ada kegiatan ekonomi yang bisa berjalan normal, termasuk pariwisata jika pandemi belum bisa diatasi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani memangkas anggaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) hingga empat kali pada tahun ini mencapai Rp 2,03 triliun. Anggaran kementerian di bawah Sandiaga Uno ini dipotong 41,4% dari pagu awal Rp 4,9 triliun. 

"Tadi Pak Sandiaga sudah mengatakan mengenai anggarannya yang terpaksa harus dikurangi. Itu bukan karena kami ingin mengurangi anggaran untuk pariwisata, tetapi anggarannya digunakan untuk menangani masalah yang menyebabkan sektor pariwsata terpukul sangat berat, yaitu pandemi," ujar Sri Mulyani dalam sambutannya di acara Rakornas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Senin (27/9).

Bendahara negara mengingatkan, tidak ada kegiatan ekonomi yang bisa berjalan normal, termasuk pariwisata jika pandemi belum bisa diatasi. Wisatawan juga makin selektif menentukan destinasi wisata mana yang mau dikunjungi, bukan hanya nyaman namun juga aman dari Covid-19.

Ia mengatakan, Indonesia telah menghadapi tiga kali gelombang Covid-19. Pertama, lonjakan usai hari raya tahun lalu. Kedua, lonjakan usai libur natal dan tahun baru,  Ketiga, lonjakan pada Juli-Agustus lalu akibat varian Delta. Situasi tersebut, menurut Sri Mulyani, mendorong postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dirancang untuk bisa fleksibel.

Ia menjelaskan, penerimaan negara terkontraksi hingga 16%, sedangkan belanja negara membengkak lebih dari 10% pada tahun ini akibat lonjakan pandemi. Prospek ekonomi semula membaik pada paruh pertama tahun ini dengan perkiraan pemulihan ekonomi yang kuat. 

Namun, lonjakan kasus Covid-19 hingga mencapai 50 ribu kasus baru per hari membuat pemerintah harus mengambil tindakan memperketat mobilitas yang berdampak pada ekonomi.

"Pada situasi ini, kami kemudian harus segera melakukan refocusing berbagai anggaran," ungkap Sri Mulyani.

Refocusing anggaran terutama dilakukan pada anggaran pemerintah pusat, tidak terkecuali Kementerian milik Sandiaga Uno. Sri Mulyani telah melakukan empat kali refocusing sejak awal tahun.

Anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) telah naik lebih dari dua kali lipat dari semula yang diusulkan pada RAPBN 2021 sebesar Rp 356,5 triliun menjadi Rp 744,44 triliun. Sebagian besar penebalan belanja PEN itu mengalir untuk klaster kesehatan dan perlindungan sosial.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...