BI Monitor Transaksi Kripto, Dampak ke Sistem Keuangan Masih Tebatas

Abdul Azis Said
5 Oktober 2021, 17:45
kripto, transaksi kripto, bank Indonesia
Katadata
BI mencatat jumlah investor kripto pada semester pertama tahun ini mencapai dua kali lipat investor pasar modal.

Bank Indonesia (BI) memastikan akan terus memonitor transaksi kripto di tanah air seiring jumlah investor di dalam negeri yang terus meningkat hingga semester pertama tahun ini. Meski jumlah transaksinya meningkat, nilai perdagangan kripto di tanah air yang masih jauh di bawah pasar saham. 

"Dampak perdagangan aset kripto pada stabilitas sistem keuangan masih terbatas, tetapi perlu terus dimonitor," tulis dalam laporan Kajian Stabilitas Keuangan yang dirili BI siang ini, Selasa (5/10).

Advertisement

BI mengutip sikap Dewan Stabilitas Keuangan (FSB) yang memandang bahwa dampak transaksi aset kripto terhadap stabilitas sistem keuangan saat ini masih relatif rendah. Hal ini sejalan dengan eksposur transaksi aset kripto yang jumlahnya masih terbatas.

Bank Sentral menilai perdagangan aset kripto di dalam negeri masih bersifat early stage alias tahap awal. Hal ini terlihat dari fasilitas yang dimiliki oleh pedagang yang masih terbatas di pasar spot. Jumlah transaksi aset kripto juga masih kecil jika dibandingkan nominal transaksi saham yang mencapai rata-rata Rp 15 triliun-Rp 35 triliun per hari.

Meski demikian, BI memperkirakan jumlah investor kripto pada Juni 2021 telah mencapai kurang lebih 6,5 juta. Jumlah ini bahkan dua kali lebih banyak dibandingkan investor pasar saham yang mencapai sekitar 2,4 juta investor.

BI juga memberikan catatan  bahwa perhitungan itu bisa saja meleset karena perdagangan kripto dilakukan secara terbatas oleh investor tanpa adanya nomor identitas sebagaimana SID di pasar saham. Dengan demikian, ada kemungkinan perhitungannya ganda.

Meski begitu, BI menyadari bahwa minat masyarakat pada aset kripto masih cukup tinggi dan berpotensi mendorong jumlah investornya semakin banyak. Apalagi, menurut BI, investor dapat dengan mudah membuka akun transaksi kripto di berbagai platform dengan modal yang relatif kecil. Ini yang menurut Bank Sentral menjadi salah satu pemicu kenaikan signifikan pada perdagangan dan harga kripto awal tahun 2021.

BI juga menyebut ada tren di sektor rumah tangga Amerika Serikat yang kini juga mulai melirik aset kripto sebagai alternatif investasi. Kondisi ini dipengaruhi adanya stimulus fiskal pemerintah.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement