PPKM Kian Longgar, Konsumen Menengah Atas Lebih Optimis Lihat Ekonomi

Abdul Azis Said
8 Oktober 2021, 12:26
keyakinan konsumen, IKK
ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/wsj.
Ilustrasi. Keyakinan konsumen masyarakat pengeluaran di atas Rp 5 juta yang berhasil keluar dari zona pesimistis dengan IKK 101,2 poin pada September.

Bank Indonesia (BI) melaporkan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi terus membaik sejalan dengan pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Namun, keyakinan konsumen tesebut masih tertahan di zona pesimistis. Hal ini terindikasi dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada September 2021 sebesar 95,5 poin, naik dari bulan sebelumnya 77,3 poin.

Indeks IKK di bawah 100 mengindikasikan konsumen pesimistis, sedangkan 100 poin ke atas mengindikasikan konsumen optimistis melihat kondisi ekonomi.

Advertisement

"Survei Konsumen BI pada September 2021 mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi menguat, seiring dengan diberlakukannya relaksasi mobilitas pada periode survei," ujar Direktur Kepala Grup Departemen Komunikasi BI Muhamad Nur dalam keterangan resminya, Jumat (8/10).

Berdasarkan kelompok responden, kenaikan IKK September 2021 terjadi pada seluruh kelompok pengeluaran. Namun, hanya kelompok pengeluaran di atas Rp 5 juta yang berhasil keluar dari zona pesimistis dengan IKK 101,2 poin. Kelompok pengeluaran Rp 1-5 juta masih tertahan di zona pesimistis.

Sementara dari sisi usia, kenaikan IKK terjadi pada seluruh kelompok usia responden.Hanya kelompok usia di atas 60 tahun yang berhasil lepas dari zona pesimis dengan IKK 100 poin

Sementara itu dari sisi spasial, peningkatan keyakinan konsumen pada September 2021 juga terjadi di seluruh kota yang disurvei. Kenaikan tertinggi terjadi di Pontianak 35,6 poin, diikuti Bandung 30,7 poin dan Makassar 25,7 poin.

Pada September 2021, BI juga melaporkan persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini juga semakin membaik. Hal ini tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) September 2021 sebesar 72,7, tercatat lebih tinggi dari 59,4 pada bulan sebelumnya. Tetapi IKE masih berada di level pesimis.

"Sejalan dengan relaksasi kebijakan PPKM di berbagai wilayah di Indonesia, yang mendorong perbaikan pada aktivitas ekonomi dan penghasilan masyarakat," tulis Nur.

Peningkatan IKE didorong oleh kenaikan pada seluruh komponen penyusunnya. Kenaikan tertinggi pada indeks ketersediaan lapangan kerja sebesar 21 poin menjadi 61,3. Kemudian indeks penghasilan saat ini juga naik sebesar 13,3 poin menjadi 76,7. Serta komponen pembelian durable goods yang naik 5,8 poin menjadi 80,1.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement