IMF Ramal Ekonomi Negara Berkembang Belum Kembali Normal Hingga 2024

Abdul Azis Said
14 Oktober 2021, 14:43
IMF, pertumbuhan ekonomi, ekonomi negara berkembang, negara berkembang
ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf/rwa.
Ilustrasi. IMF memperkirakan ekonomi negara maju kembali ke level sebelum pandemi pada tahun depan.

Dana Moneter Internasional (IMF) menyoroti pemulihan ekonomi negara-negara dunia dari pandemi Covid-19 yang tidak seimbang. Negara maju diperkirakan dapat kembali ke level ekonomi sebelum pandemi atau normal mulai tahun depan dan berada 0,9% di atas level itu pada 2024. Sementara itu, negara-negara berkembang di luar Cina belum mampu mencapai level normal pada 2024. 

"Output agregat untuk kelompok negara berkembang dan EM yang tidak termasuk Cina, diperkirakan akan tetap 5,5% di bawah level sebelum pandemi pada 2024. Ini mengakibatkan kemunduran yang lebih besar dalam peningkatan standar hidup mereka," kata Kepala Ekonom IMF Gita Gopinath dalam konferensi persnya, Rabu (14/10).

Gopinath mengatakan, divergensi tersebut merupakan konsekuensi dari adanya kenjangan yang lebar pada akses vaksinasi. Ia menyebut, lebih dari 60% populasi di negara maju telah mendapat vaksinasi lengkap, beberapa bahkan telah memberikan suntikan booster. Sebaliknya, 96% populari di negera miskin justru masih belum mendapat vaksinasi.

Selain itu, sebagian besar negara berkembang, termasuk negara miskin memiliki opsi kebijakan yang terbatas untuk mendukung pemulihan. Tidak sedikit diantara mereka yang mengalami keterbatasaan akses pembiayaan. Inflasi yang terus meroket juga mendorong negara-negara tersebut terpaksa menarik stimulusnya lebih cepat sekalipun kinerja ekonomi belum sepenuhnya pulih.

Gangguan rantai pasok menimbulkan tantangan kebijakan lain. Pandemi dan perubahan iklim telah mengakibatkan kekurangan input utama dan menurunkan aktivitas manufaktur di beberapa negara. Di sisi lain, menguatnya permintaan dan kenaikan harga komoditas, telah menyebabkan inflasi harga konsumen meningkat pesat di banyak negara.

"Faktor utama di balik tantangan kompleks ini adalah cengkeraman pandemi yang berkelanjutan pada masyarakat global," kata Geopinath.

Ia menyebut, prioritas utama yang perlu dilakukan saat ini yakni memenuhi target vaksinasi global. Grup yang berisi IMF, Bank Dunia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) telah mendorong agar vaksinasi setidaknya 40% dari populasi setiap negara hingga akhir tahun ini dan 70% pada pertengahan 2022.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...