Ekspor ke Cina dan India Anjlok pada September, Apa Penyebabnya?
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja ekspor Indonesia ke dua mitra dagang utamanya di Asia, yakni Cina dan India anjlok pada September 2021. Ekspor ke India turun US$ 428 juta, sedangkan ke Cina turun US$ 236 juta.
Ketua BPS Margo Yowono menjelaskan, nilai ekspor nonmigas ke India pada September tercatat US$ 1,23 miliar, turun dibandingkan Agustus US$ 1,71 miliar. Sementara ekspor nonmigas ke Cina turun dari US$ 4,78 miliar menjadi US$ 4,54 miliar.
"Ekspor nonmigas ke India turun karena ekspor lemak dan minyak hewan nabati yang turun 67,63%. Ekspor pupuk juga turun 53,55%," kata Ketua BPS Margo Yuwono dalam konferensi persnya, Jumat (15/10).
Sementara penurunan ekspor ke Cina, menurut dia, terutama disebabkan oleh penurunan ekspor bahan bakar mineral sebesar 15,22% secara bulanan. Ekspor lemak dan minyak hewan nabati juga turun 19,02%.
Selain Cina dan India, penurunan ekspor juga terjadi untuk perdagangan dengan Jepang. BPS mencatat, nilai ekspor ke Jepang pada September sebesar US$ 1,54 miliar, turun dari sebelumnya US$ 1,64 miliar. Ekspor ke Belanda juga bekurang sebesar US$ 116,8 juta.
Margo belum bisa memastikan apakah penurunan ekspor, khususnya ke India dan Cina berkaitan dengan krisis energi yang tengah terjadi. "Perlu kajian lebih lanjut lagi, kami belum bisa mengaitkannya secara langsung," kata Margo.