BI Pertahankan Bunga Acuan 3,5% di Tengah Lesunya Ekonomi Global

Abdul Azis Said
19 Oktober 2021, 14:58
Perry Warjiyo, BI, suku bunga, bunga acuan, rupiah, pertumbuhan ekonomi
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kedua kiri) mempertahankan kebijakan suku bunga acuan di level 3,5% pada rapat dewan gubernur Oktober.

Bank Indonesia kembali mempertahankan suku bunga acuan di level 3,5%. Keputusan ini sesuai dengan pernyataan bank sentral yang akan menjaga suku bunga tetap rendah pada tahun ini untuk mendukung pemulihan ekonomi meski terdapat sinyal kuat tapering off Bank Sentral AS pada tahun ini. 

"Rapat Dewan Gubernur BI pada 18-19 Oktober 2021 memutuskan untuk mempertahankan BI  7 days reverse repo rate sebesar 3,5%," Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers hasil Rapat Dewan Gubernur bulan April 2021, Selasa (19/10). 

Suku bunga fasilitas simpanan alias deposito facility tetap 2,75%. Demikian pula dengan bunga pinjaman atau ending facility tetap 4,25%. BI telah menurunkan suku bunga acuan sejak akhir 2018 sebesar 2,5%. Pada tahun ini, BI 7-days reverse repo rate telah turun 0,25% ke level terendah sepanjang sejarah. 

Perry mengatakan, keputusan ini sejalan dengan perlunya BI menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan di tengah ketidakpastian global, inflasi yang rendah, dan upaya mendukung pertumbuhan ekonomi. Saat ini, menurut dia, kondisi inflasi dan nilai tukar rupiah hingga saat ini terjaga dengan baik. 

Ia mencatat nilai tukar rupiah pada 18 Oktober 2021 menguat 1,44% secara point to point dan 0,33% dibandingkan dibandingkan posisi akhir Oktober. Penguatan rupiah didorong berlanjutnya aliran modal asing sejalan dengan perseps positif pasar terhadap ekonomi domestik, terjaganya valuta asing, dan langkah-langkah stabilitas rupiah yang ditempuh BI. 

"Dibandingkan akhir 2020, rupiah hingga 18 Oktober mencatatkan depresiasi yang lebih rendah sebesar 0,43%, relatif lebih baik dibandingkan negara berkembang seperti India, Malaysia, dan Filipina," kata dia. 

Di sisi lain, inflasi juga terjaga tetap rendah. Indeks Harga Konsumen pada September tercatat delfasi 0,04% secara bulanan, sedangkan inflasi secara tahun kalender mencapai 0,8%. BI juga mencatat inflasi secara tahunan sebesar 1,6%, sedikit lebih tinggi dibandingkan Agustus sebesar 1,9%.

Halaman:
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...