IHSG Masih Sulit Pecahkan Rekor, Analis Rekomendasikan Saham Bank

Image title
22 Oktober 2021, 06:27
IHSG, ihsg hari ini, saham
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.
Ilustrasi. IHSG diperkirakan masih menunjukkan rentang konsolidasi wajar sebelum melanjutkan kenaikan jangka pendeknya.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam dua hari berturut-turut ditutup turun, gagal memembus level tertinggi sepanjang masa di 6.689. Analis memperkirakan indeks pada perdagangan hari ini masih akan tertekan karena minimnya sentimen pendukung. 

CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, pola pergerakan IHSG masih menunjukkan rentang konsolidasi wajar sebelum melanjutkan kenaikan jangka pendeknya. Indeks diperkirakan bergerak di level 6.472 dan 6.691.

Advertisement

"Rekor tertinggi sepanjang masa IHSG terlihat belum mampu diraih karena masih minimnya sentimen yang dapat mendongkrak kenaikan IHSG," kata William dalam riset tertulisnya.

Meski begitu, arus modal terlihat mulai kembali masuk ke dalam pasar modal Indonesia. Jika terjadi fluktuasi harga, menurut dia, para investor masih dapat memanfaatkan momentum untuk melakukan akumulasi pembelian.

Ada sejumlah saham yang bisa dipantau oleh pelaku pasar saham hari ini, di antaranya Telkom Indonesia (TLKM), Bank Negara Indonesia (BBNI), Gudang Garam (GGRM), Jasa Marga (JSMR), dan AKR Corporindo (AKRA).

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan memperkirakan IHSG hari ini bergerak melemah dengan area support di level 6.593 dan 6.555. Sementara berdasarkan analisisnya, area resistance ada di level 6.725 dan 6.678.

"Diperkirakan koreksi akan berlanjut terutama untuk saham di sektor komoditas yang juga didorong penurunan harga komoditas. Investor akan wait and see menanti rilis kinerja emiten kuartal III 2021," kata Dennies dalam risetnya.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement