Kasus Covid-19 Melandai, KSSK Lihat Stabilitas Sistem Keuangan Normal

Abdul Azis Said
27 Oktober 2021, 12:18
kssk, sistem keuangan, stabilitas sistem keuangan
Youtube/Kemenkeu RI
Komite Stabilitas Sistem Keuangan yang terdiri dari Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa, dan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menggelar konferensi pers terkait kondisi stabilitas sistem keuangan kuartal III 2021 pada Rabu (27/10).

Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) melihat kondisi stabilitas sistem keuangan pada kuartal ketiga tahun ini berada dalam situasi normal meski Indonesia sempat menghadapi lonjakan kasus Covid-19 yang disikapi dengan penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).  

"Stabilitas sistem keuangan untuk kuartal III 2021 berada dalam kondisi normal seiring dengan penurunan signifikan dari kasus covid-19," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers KSSK terkait perkembangan makro ekonomi dan sektor keuangan kuartal III 2021 pada Rabu (27/10). 

Sri Mulyani yang juga menjabat sebagai Ketua KSSK mengatakan kondisi ini merupakan hasil pemantauan seluruh anggota KSSK yang terdiri dari Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan yang diputuskan dalam rapat pada Senin (25/10).  Ia memastikan keempat lembaga ini akan terus bersinergi untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi. 

Menurut Sri Mulyani, pemulihan ekonomi global terus berlanjut meski mengahadapi risiko terjadinya gelombang baru covid-19 akibat varian Delta dan mutasi lain di tengah ketimpangan distribusi vaksin. Hal ini juga, menurut dia, memicu distrupsi pada distribusi pasokan secara global. 

"Global supply distruption yang ternyata lebih panjang menimbulkan kenaikan harga juga kenaikan harga-harga energi sehingga memicu inflasi di berbagai negara," kata Sri Mulyani. 

Tak heran menurut dia, OECD dan IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini. Kedua lembaga ini juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia karena lonjakan kasus yang sempat terjadi pada Juli lalu. 

Meski demikian, Sri Mulyani optimistis kinerja perekonomian domestik terus membaik dengan melandainya kasus Covid-19 seiring keberhasilan penerapan PPKM. Belanja negara yang responsif dan fleksibel, menurut dia, juga terbukti efektif menjaga daya tahan masyarakat.

Halaman:
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...