Lonjakan Inflasi Global Memicu Modal Asing Kabur Rp 4 T dari Pasar SBN

Abdul Azis Said
29 Oktober 2021, 18:21
modal asing, aliran modal asing, rupiah, rupiah hari ini
Donang Wahyu|KATADATA
Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp 14.168 per dolar AS pada perdagangan sore ini.

Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing keluar deras dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) di tengah tekanan inflasi yang menghantui sebagian besar negara dunia. Nilai modal asing keluar dari pasar surat utang pemerintah mencapai Rp 4,32 triliun dalam sepekan terakhir.

Direktur Kepala Grup Departemen Komunikasi BI Muhamad Nur melaporkan secara keseluruhan tedapat modal asing keluar sebesar Rp 780 miliar dari pasar keuangan domestik sepanjang 25-28 Oktober 2021. Ini terdiri atas jual neto di pasar SBN sebesar Rp 4,32 triliun, tetapi beli neto di pasar saham Rp 3,54 triliun.

"Berdasarkan data setelmen sejak awal tahun 2021 hingga 28 Oktober, terdapat nonresiden beli neto Rp 8,91 triliun," kata Nur dalam keterangan resminya, Jumat (29/10).

BI juga melaporkan tingkat premi risiko investasi atau credit default swap (CDS) Indonesia tenor lima tahun per 28 Oktober turun ke level 79,28 bps dari 81,87 bps pada 22 Oktober. Imbal hasil atau yield SBN tenor 10 tahun terpantau turun ke level 6,14% pada 29 Oktober, bersama dengan penurunan yield US Treasury tenor 10 tahun ke level 1,58% pada 28 Oktober.

Kaburnya modal asing di pasar SBN membuat rupiah makin keok terhadap dolar AS. Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp 14.168 per dolar AS pada perdagangan sore ini. Rupiah melemah 0,32% sepekan terakhir dari posisi pekan lalu Rp 14.123 per dolar AS. Tekanan inflasi mendorong pasar menahan diri untuk masuk ke aset berisiko termasuk rupiah.

Inflasi global yang memanas menjadi sentimen negatif dalam sepekan terakhir. Kenaikan harga-harga yang dipicu masalah rantai pasok dan diperparah oleh krisis energi ini turut mendorong banyak bank sentral negara-negara dunia mulai memperketat kebijakan moneternya.

Bank sentral AS, The Federal Reserve berencana memulai tapering off berupa pengurangan pembelian aset paling cepat pertengahan November atau Desember, dan mengakhirinya pada paruh kedua 2022. Rencana ini kabarnya akan diumumkan pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pekan depan. Penantian pasar terhadap rapat ini juga memberi koreksi pada kurs garuda.

Tekanan inflasi  mendorong pasar memperkirakan The Fed memulai kenaikan suku bunga mulai tahun depan. Survei FedWatch oleh CME menunjukkan pasar juga memperkirakan bank sentral akan menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali tahun depan.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...