Modal Asing Kabur Rp 12 T dalam Sepekan Imbas Pengumuman Tapering Off

Abdul Azis Said
5 November 2021, 19:04
modal asing, aliran modal asing, nilai tukar rupiah
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Arus modal asing yang semakin deras keluar dari pasar keuangan tampaknya ikut menyeret pelemahan pada nilai tukar.

Bank Indonesia (BI) melaporkan modal asing kabur Rp 12,66 triliun dari pasar keuangan domestik dalam sepekan terakhir. Aksi jual investor asing antara lain dipengaruhi pengumuman Bank Sentral AS, The Federal Reserve yang berencana memulai tapering off pada akhir bulan ini. 

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan terdapat jual neto di pasar saham sebesar Rp 13,08 triliun. Namun pada saat yang sama, terdapat aksi beli neto Rp 420 miliar di pasar Surat Berharga Negara (SBN).

"Berdasarkan data setelmen sejak awal tahun ini sampai minggu pertama November 2021, terdapat nonresiden jual neto Rp 11,28 triliun," kata Erwin dalam keterangan resminya, Jumat (5/11).

BI juga melaporkan tingkat premi risiko investasi atau credit default swap (CDS) Indonesia tenor lima tahun per 3 November turun ke level 78,59 bps dari 81,27 bps pada 29 Oktober.

Imbal hasil atau yield SBN tenor 10 tahun terpantau turun ke level 6,18% pada 5 November, bersama dengan penurunan yield US treasury tenor 10 tahun ke level 1,53% pada 4 November.

Arus modal asing yang semakin deras keluar dari pasar keuangan tampaknya ikut menyeret pelemahan pada nilai tukar. Rupiah ditutup di level Rp 14.331 per dolar AS pada perdagangan sore ini. Kurs garuda melemah 1,2% dari pekan lalu Rp 14.168 per dolar AS. Sentimen pelemahan terutama usai pengumuman tapering off oleh bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed).

Sentimen tapering off  The Fed tampaknya masih jadi perhatian utama pasar sepekan terakhir. Sentimen pelemahan nilai tukar sebenarnya sudah dimulai sejak tiga pekan terakhir menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Rabu dini hari (3/11). Pelemahan semakin tak terbendung usai The Fed mengumumkan tapering resmi dimulai akhir bulan ini.

The Fed mengumumkan pengurangan pembelian aset akan dimulai akhir November, setelah sebelumnya pasar mengantisipasi tapering off dilakukan pertengahan bulan ini atau bulan depan. The Fed rutin memborong aset pemerintah senilai US$ 120 miliar. Ini sebagai langkah quantitative easing ke perekonomian yang terpukul pandemi.

Pembelian akan dikurangi secara rutin dengan besaran yang sama pada bulan-bulan berikutnya. Sehingga jika tidak berubah, The Fed akan mengakhiri pembelian tersebut pada pertengahan tahun depan.

Meski begitu, Gubernur The Fed Jerome Powell juga mengatakan kecepatan pengurangan quantitative easing tersebut akan menyesuaikan dengan kondisi perekonomian.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...