IHSG Akan Mencoba Tembus Rekor Tertinggi Lagi, Saham Apa yang Menarik?
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan kenaikan pada perdagangan hari ini, Rabu (10/11/2021). IHSG berpeluang menembus level tertinggi sepanjang sejarah 6.689 pada 19 Februari 2018 ditopang sentimen positif dari kinerja emiten pada kuartal ketiga 2021.
"Secara teknikal candlestick, pergerakan IHSG hari ini akan membentuk higher high dan higher low dengan volume tinggi dan indikator stochastic yang melebar setelah membentuk goldencross," kata Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper dalam risetnya, Rabu (10/11/2021).
Dengan kata lain, menurut dia, ada potensi penguatan pergerakan IHSG dengan kemungkinan indeks akan menguji level resistance tertinggi sepanjang sejarah. Ia memperkirakan resistance IHSG hari ini akan berada di level 6.681 dan 6.693, sedangkan support di posisi 6.645 dan 6.621.
Resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar sehingga laju pertumbuhan harga tertahan.
Sementara support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Namun, jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.
Dennies pun merekomendasikan para investor untuk memerhatikan beberapa emiten pada hari ini, yakni Wijaya Karya (WIKA), PP London Sumatra Indonesia (LSIP), dan Bumi Serpong Damai (BSDE).
Senada, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memproyeksikan IHSG kembali naik pada hari ini. Ia juga memperkirakan indeks dapat menembus level resistance dan rekor tertinggi IHSG sepanjang masa.
"IHSG diperkirakan dapat menembus resistance 6.687 untuk mengonfirmasi terbentuknya wave [v} dari wave A dengan target terdekat di level 6.743," kata Ivan.
Namun jika IHSG gagal menembus 6.687, menurut Ivan, ada kemungkinan IHSG kembali terkoreksi pada hari ini Ia memperkirakan level resistance IHSG hari ini ada di 6.657, 6.687, dan 6.743, sedangkan level support ada di 6.550, 6.532, dan 6.500.
Ivan merekomendasikan untuk hold atau accumulative buy terhadap empat emiten, yakni PT Adaro Energy Tbk. (ADRO), PT Astra International Tbk. (ASII), PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN), dan PT Barito Pacific Tbk. (BRPT). Sementara itu, Ivan merekomendasikan buy on weakness untuk PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI)
IHSG ditutup menguat 0,56% ke level 6.669,92 pada perdagangan kemarin, Selasa (9/11), sejalan dengan menghijaunya bursa saham global. Indeks juga ditopang sentimen positif dari perkembangan rancangan undang-undang (RUU) belanja infrastruktur Amerika Serikat.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan kemarin juga ditutup menguat 0,07% ke posisi Rp 14.249 per dolar AS. Namun, posisi penutupan ini masih lebih rendah dibandingkan pembukaan rupiah yang berada di posisi Rp 14.241 per dolar AS.