Kebijakan BI 2022: Jaga Stabilitas Moneter, Suku Bunga Tetap Rendah

Abdul Azis Said
24 November 2021, 16:07
BI, Perry Warjiyo, kebijakan moneter, kebijakan makroprudensial, moneter
Bank Indonesia/Youtube
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan paparan terkait prospek ekonomi Indonesia tahun 2022 pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia, Rabu (24/11).

Bank Indonesia menyatakan arah kebijakan moneter tahun depan akan bertujuan menjaga stabilitas di pasar keuangan seiring dengan meningkatnya ketidakpastian global. Namun, empat kebijakan lainnya, termasuk makroprudensial akan tetap diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi

“Kebijakan makroprudensial longgar akan kami pertahankan pada 2022 terutama untuk mendorong kredit bank pada sektor-sektor prioritas,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pertemuan Tahunan BI, Rabu (24/11). 

Perry menjelaskan, penurunan suku bunga kredit perbankan akan menjadi salah satu fokus bank sentral pada tahun depan. Ia menyatakan suku bunga rendah akan tetap dipertahankan hingga ada tanda-tanda awal kenaikan inflasi. Adapun BI memperkirakan inflasi pada tahun depan berada di rentang 2% hingga 4%. 

Sementara itu, kebijakan makroprudensial longgar akan tetap dilakukan melalui penetapan kembali rasio countercyclical buffer sebesar 0%, fleksibilitas pemenuhan rasio penyangga likuiditas makroprudensial sebesar 6% dengan SBN yang dimiliki untuk direpokan kepada Bank Indonesia, serta rasio FLTV/LTV KPR/ KPA sebesar 100% dan uang muka KKB sebesar 0% bagi bank yang memenuhi kriteria NPL/NPF rendah akan tetap berlaku hingga akhir Desember.  

"Kebijakan makroprudensial longgar juga akan diperluas untuk mendorong kredit/pembiayaan pada sektor-sektor prioritas sebagai bagian koordinasi kebijakan KSSK dalam pemulihan ekonomi nasional," ujar Perry.

Ia mengatakan, rumusan dan implementasi kebijakan makroprudensial ini akan disesuaikan dengan kondisi sektor prioritas dimaksud dan kendala yang dihadapi perbankan dalam penyalurannya. Sementara untuk mendukung UMKM, BI akan terus meningkatkan efektivitas implementasi kebijakan Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM).

Dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi juga akan diberikan BI melalui kebijakan di bidang sistem pembayaran, pengembangan pasar uang , serta UMKM dan keuangan syariah.

Halaman:
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...