Sri Mulyani Minta BI-OJK Dorong Kredit Proyek-proyek Hijau Lebih Murah

Abdul Azis Said
10 Desember 2021, 12:00
sri mulyani, BI, OJK
Antara/Aprillio Akbar
Menteri Keuangan Sri Mulyani berharap OJK dan BI akan mengeluarkan kebijakan-kebijakan pemihakan lainnya untuk mendorong penyaluran kredit ramah lingkungan.

Pemerintah memperkirakan kebutuhan dana untuk mencapai target penurunan gas emisi rumah kaca mencapai ribuan triliunan. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, sebagian besar dana tersebut harus dipenuhi oleh pembiayaan perbankan sehingga dibutuhkan dukungan kebijakan Bank Indonesia dan OJK untuk mendorong penyaluran kredit ke sektor-sektor hijau. 

"Bank sentral dan OJK perlu memberikan sinyal bahwa sekarang investasi di proyek perubahan iklim itu risikonya diturunkan dan tentu dalam hal ini ATMR (aset tertimbang menurut risiko)-nya mestinya dibuat lebih rendah," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers usai pertemuan hari pertama G20 jalur Keuangan di Bali, Kamis (9/12).

ATMR adalah adalah komposisi pos-pos neraca yang telah dikalikan dengan persentase bobot risiko dari masing-masing pos itu sendiri. Semakin tinggi ATMR maka semakin tinggi risiko penempatan aset bank.

Selain kebijakan ATMR, Sri Mulyani juga berharap OJK dan BI akan mengeluarkan kebijakan-kebijakan pemihakan lainnya untuk mendorong penyaluran kredit ramah lingkungan. "Nanti kami diskusikan dengan BI dan OJK bagaimana mengekselerasinya," kata dia. 

Ia juga mengatakan, tidak menutup kemungkinkan pemerintah akan memberikan dukungan lain dengan memberikan penjaminan proyek, subsidi, hingga insentif perpajakan. Menurut Sri Mulyani, pentingnya memberi dukungan kepada sektor swasta yang ikut mendanai proyek perubahan iklim karena pemerintah tidak bisa sendirian mengatasi masalah ini.

Menurut dia, dua sektor yang sangat penting yakni kehutanan dan penggunaan lahan, serta transportasi dan energi membutuhkan anggaran yang besar. Ia memperkirakan biaya untuk menurunkan emisi hingga 41% pada 2023 di dua sektor itu saja sudah mencapai Rp 3.590 triliun. Pembiayaan untuk kehutanan mencapai Rp 90 triliun, sedangkan untuk transportasi dan energi mencapai Rp 3.500 triliun.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...