Tips Agar Sehat Finansial untuk Milenial Meski Bergaji UMR
Berkembangnya media sosial memicu fenomena anak-anak yang muda yang ingin mendapatkan uang secara instan melalui pasar keuangan. Tanpa memiliki pengetahuan yang cukup, hal ini dapat berujung pada kesulitan finansial.
"Banyak anak muda inginnya cuan secara instan sehingga gaya hidup bisa seperti sultan, tetapi tidak memiliki pengetahuan keuangan yang cukup," jelas National Network Head Bank OCBC NISP Jenny Hartanto saat acara Experiential Journeys Financial Fitness Gym dari Nyala OCBC NISP di Surabaya pada Jumat, 10 Desember 2021.
Jenny mengatakan banyak anak muda yang berharap menjadi orang kaya atau crazy rich tanpa memiliki dasar pengetahuan dalam mengelola keuangan. Ia menekankan pentingnya mengubah cara berpikir (mindset) untuk mencapai sehat secara finansial (financially fit) sebelum mengejar agar kaya melalui investasi.
"Menjadi kaya sangat relatif, tetapi memiliki kondisi keuangan yang fit itu ada ukuran yang jelas, seperti adanya tabungan, dana darurat, proteksi, hingga investasi," kata Jenny.
Menurut dia, ada empat tahapan dalam financial fitness:
- Memenuhi kebutuhan sehari-hari atau financial basic.
- Mempersiapkan kebutuhan finansial untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan tanpa harus mengorbankan kebutuhan pokok atau financial safety.
- Membangun kesuksesan dalam jangka panjang melalui pengaturan finansial (financial growth).
- Membangun pendapatan pasif agar merdeka finansial (financial freedom).
Marketing Communication Division Head Bank OCBC NISP Amir Widjayamemberikan tips kepada generasi muda untuk mengelola keuangan, termasuk bagi mereka yang masih bergaji UMR:
- Menyisihkan tabungan sejak awal dengan feature auto-debet di bank. "Pada dasarnya kita itu suka menunda atau males. Maka itu harus dipaksa, misalnya menabung 20% dari pendapatan. Bisa memanfaatkan feature auto-debet dengan tabungan rencana sehingga sudah terpotong setiap tanggal tertentu," kata
- Mencari lingkungan positif untuk mendukung keuangan yang sehat. Dengan memiliki komunitas yang positif, bisa belajar bagaimana orang lain mengatur dan mengatasi permasalahan finansial.
- Belajar mengelola keuangan dari ahlinya. Saat ini banyak konsultan keuangan keuangan yang membagikan ilmu melalui media sosial. tepat dan meminimalkan risiko yang terjadi di masa depan.
Hasil riset OCBC NISP Financial Fitness Index menunjukkan, generasi muda Indonesia memiliki literasi keuangan yang rendah dibandingkan negara-negara lain. Rata-rata kesehatan finansial hanya 37,72, lebih rendah jika dibandingkan dengan Singapura yang mencapai 61.