Harga Cabai Rawit Makin Pedas, BI Ramal Inflasi Desember Tembus 0,6%
Inflasi di akhir tahun dipastikan melonjak seiring periode musiman perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Bank Indonesia memperkirakan indeks harga konsumen (IHK) akan mengalami inflasi 0,6% secara bulanan pada Desember, terutama karena lonjakan harga cabai rawit.
"Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu kelima Desember 2021, perkembangan harga bulan ini tetap terkendali dan diperkirakan inflasi sebesar 0,6% secara mtm," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Erwin Haryono dalam keterangan resminya, Jumat (31/12).
Dengan perkembamgan tersebut, inflasi tahun ini dipekirakan sebesar 1,9%. Meski demikian, inflasi tersebut masih berada di bawah target BI di rentang 2%-4%.
Erwin menyebut, inflasi terutama disumbang kenaikan harga cabai rawit sebesar 0,14%, minyak goreng 0,07%, daging ayam ras dan telur ayam ras masing-masing sebesar 0,06%, serta cabai merah 0,04%. Bawang merah, beras, detergen bubuk, semen, tarif angkutan udara dan bahan bakar rumah tangga masing-masing 0,01%.
Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (SP2KP), harga cabai rawit merah sudah melonjak 78% dalam sebulan. Harganya naik dari Rp 49.700 menjadi Rp 88.500 per Kg hari ini. Harga minyak goreng juga naik tetapi lebih rendah. Minyak goreng kemasan sederhana naik 4% menjadi Rp 18.600 per liter. Begitu juga minyak goreng curah naik 2,3% menjadi Rp 17.900 per liter.
Harga daging ayam ras naik 5,8% menjadi Rp 36.800 per Kg hari ini. Harga telur ayam ras naik 17,6% menjadi Rp 30.100 per Kg. Harga cabai merah untuk semua jenis juga naik dua digit. Cabai merah besar naik 13,6% menjadi Rp 46.100 per Kg, sementara cabai merah keriting naik 16,% menjadi Rp 47.900 per Kg.