Bappenas Soroti Dampak Buruk Banyaknya Pekerja Beralih Jadi Petani

Abdul Azis Said
11 Januari 2022, 13:54
pekerja, petani, bappenas, pertanian
Arief Kamaludin|Katadata
Ilustrasi. Bappenas pandemi mendorong banyak pekerja beralih ke sektor pertanian, yang memiliki produktivitas dan pendapatan yang rendah.

Pandemi Covid-19 mendorong banyak pekerja di Indonesia yang beralih profesi, terutama ke sektor pertanian. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Bappenas menilai kondisi ini memberi sinyal negatif kepada prospek pertumbuhan ekonomi nasional dan target untuk menjadi negara maju

"Dampak dari pandemi terhadap dunia kerja adalah adanya pekerja yang beralih ke sektor dengan produktivitas rendah dan ini tentu tidak baik untuk pertumbuhan jangka panjang ekonomi Indonesia," kata Deputi bidang Ekonomi Bappenas Amalia A Widyasanti dalam diskusi virtual, Selasa (11/1).

Advertisement

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah tenaga kerja di sektor pertanian, kehutaan dan perikanan pada Agustus 2021 mencapai 37,13 juta orang. Jumlahnya turun lebih dari 1 juta orang dari periode yang sama tahun sebelumnya. Kendati demikian jumlah ini masih lebih tinggi dibandingkan periode sebelum pandemi atau tahun 2019 sebanyak 35,45 juta orang.

Amalia menilai, pandemi mendorong banyak pekerja beralih ke sektor pertanian, yang memiliki produktivitas dan pendapatan yang rendah. Jika membandingkan data 2020 dengan 2019 atau tahun pertama pandemi, setidaknya ada 2,7 juta orang yang beralih ke sektor pertanian.

Dia menjelaskan, butuh waktu lama untuk mengembalikan para pekarja ke sektor yang lebih produktif. "Jika kita belajar dari Krisis keuangan Asia tahun, selama krisis tersebut ada 4.6 juta pekerja kembali ke sektor agrikultural dan untuk Indonesia butuh waktu 10 tahun untuk kembali ke  level sebelum krisis," kata dia.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement