BI Ramal Kegiatan Usaha Bergeliat di Awal Tahun Ini Meski Ada Omicron

Abdul Azis Said
14 Januari 2022, 12:11
kegiatan usaha, BI, omicron, varian omicron
Pexels.com
BI memperkirakan peningkatan kinerja akan dialami semua subsektor sejalan dengan perkiraan peningkatan Prompt Manufacturing Index (PMI)-BI menjadi 53,83% di tiga bulan ini.

Bank Indonesia (BI) memperkirakan kegiatan usaha akan semakin kuat pada awal tahun ini sejalan dengan pembukaan aktivitas ekonomi dan musim panen tak banyak terpengaruh munculnya varian Omicron. Hal ini tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha kuartal I 2022 sebesar 9,39%, naik dari kuartal sebelumnya 7,1% dan 4,5% dibandingkan periode yang sama 2021.

Sektor utama yang diperkirakan mencatatkan kinerja moncer pada awal tahun ini, yaitu sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan dengan nilai SBT 1,96%. Selain itu, terapat juga peningkatan di industri pengolahan dengan nilai SBT 2,74%.

"Beberapa sektor utama yang mencatat kinerja positif, terutama sektor pertanian sejalan dengan periode panen raya tanaman bahan makanan, serta sektor industri pengolahan seiring dengan prakiraan meningkatnya permintaan," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya, Jumat (14/1).

Di sektor pertanian, peningkatan kinerja terutama didorong oleh sub sektor tanaman bahan makanan berkat adanya panen raya. Sementara di industri pengolahan, peningkatan kinerja akan dialami semua subsektor sejalan dengan perkiraan peningkatan Prompt Manufacturing Index (PMI)-BI menjadi 53,83% di tiga bulan ini.

Selain dua sektor tersebut, beberapa sektor usaha lainnya yang akan membaik di awal tahun ini juga pada sektor pertambangan dan penggalian. Hal ini tercermin dari nilai SBT sebesar 1,28% yang merupakan kenaikan dari 0,72% pada kuartal sebelumnya. Peningkatan tersebut didorong subsektor pertambangan tanpa Migas, sementara sub sektor Minyak dan Gas Bumi cenderung stabil.

Kegiatan usaha sektor listrik, gas dan air bersih diperkirakan stabil, dengan SBT sebesar 0,29%. Sementara sektor konstruksi akan melambat, tercermin dari nilai SBT yang kontraksi 0,29% setelah kuartal terakhir tahun 2021 masih bisa positif 0,35%.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...