Ekspor 2021 Cetak Rekor US$ 231,54 M Ditopang Berkah Harga Komoditas

Abdul Azis Said
17 Januari 2022, 11:36
ekspor, ekspor dan impor, bps
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nz
Indonesia menorehkan rekor ekspor bulanan sebanyak empat kali pada tahun lalu, yakni pada April, Agustus, Oktober, dan November.

Badan Pusat Statistik mencatat, ekspor sepanjang tahun lalu mencapai US$ 231,54 miliar, naik 41,8% dibandingkan tahun 2020 sebesar US$ 163,1 miliar. Kinerja ekspor tahun lalu juga berhasil melampaui rekor tertinggi sepanjang sejarah pada 2011 sebesar US$ 203,6 miliar. 

Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan, kinerja ekspor secara keseluruhan terutama ditopang oleh sektor nonmigas yang melesat 41,8% menjadi US$ 231,54 miliar. Kinerja ekspor migas melesat 48,78% menjadi US$ 12,28 miliar. 

"Kinerja ekspor migas pada tahun lalu sangat mengembirakan, semoga bisa berlanjut pada tahun 2022. Ini akan berdampak pada pemulihan ekonomi dan masyarakat lebih luas," uajr Margo dalam konferensi pers, Senin (17/1). 

Margo menjelaskan, ekspor nonmigas terutama disumbang oleh komoditas bahan bakar mineral dengan kontribusi mencapai 14,98% atau US$ 32,84 miliar, serta lemak dan minyak hewan nabati mencapai 14,97% atau US$ 32,82 miliar. 

Sementara berdasarkan sektornya, industri pengolahan memberikan sumbangan terbesar mencapai US$ 177,11 miliar, naik dibandingkan 2020 yang mencapai US$ 131,09 miliar.  "Sektor pertambangan mencatatkan kenaikan paling tinggi mencapai 92,15% menjadi US$ 37,92 miliar, disusul migas 48,78%, sedangkan pertanian hanya naik 2,86%," kata dia.  

Indonesia sepanjang tahun lalu menorehkan rekor nilai ekspor bulanan sebanyak empat kali, yakni pada April, Agustus, Oktober, dan November. Adapun ekspor pada Desember turun 2,04% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi US$ 22,38 miliar. Penurunan ekspor pada Desember terutama terjadi pada ekspor migas sebesar 17,93% menjadi US$ 1,09 miliar, sedangkan ekspor nonmigas turun 1,06% menjadi US$ 21,2 miliar.

"Namun jika dibandingkan Desember 2020, ekspor masih mencatatkan kenaikan cukup besar yakni 35,3% untuk migas dan 37,13% untuk nonmigas," ujar Margo. 

Penurunan ekspor nonmigas berdasarkan sektornya pada bulan lalu dibandingkan bulan sebelumnya terjadi pada ekspor pertanian sebesar 6,52%, industri pengolahan 5,06%, dan pertambangan lainnya 21,2%. 

Halaman:
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...