Neraca Perdagangan 2021 Surplus US$ 35 M, Tertinggi dalam 15 Tahun

Abdul Azis Said
17 Januari 2022, 12:14
neraca perdagangan, ekspor, impor, ekspor dan impor
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
Ilustrasi. Neraca perdagangan pada Desember surplus US$ 1,02 miliar.

Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan surplus US$ 1,02 miliar pada Desember 2021, turun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar US$ 3,51 miliar. Meski demikian, neraca perdagangan sepanjang tahun lalu naik dari US$ 21,74 miliar pada 2020 menjadi US$ 35,34 miliar dan tertinggi dalam 15 tahun terakhir. 

"Neraca perdagangan tahun 2021 merupakan yang tertinggi dalam 15 tahun terakhir. Harapannya tren ini dapat dipertahankan sehinga akan berdampak mempercepat pemulihan ekonomi," ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin (17/1). 

Margo menjelaskan, ekspor pada sepanjang tahun lalu mencapai US$ 231,54 miliar, naik 41,8% dibandingkan 2020 sebesar US$ 163,1 miliar. Impor juga melesat 38,59% dari US$ 141,57 miliar pada 2020 menjadi US$ 196,2 miliar. 

Margo mengatakan,  kinerja ekspor secara keseluruhan terutama ditopang oleh sektor nonmigas yang melesat 41,8% menjadi US$ 231,54 miliar. Kinerja ekspor migas melesat 48,78% menjadi US$ 12,28 miliar.  "Kinerja ekspor migas pada tahun lalu sangat mengembirakan, semoga bisa berlanjut pada tahun 2022. Ini akan berdampak pada pemulihan ekonomi dan masyarakat lebih luas," kata dia.

Menurut Margo, ekspor nonmigas terutama disumbang oleh komoditas bahan bakar mineral dengan kontribusi mencapai 14,98% atau US$ 32,84 miliar, serta lemak dan minyak hewan nabati mencapai 14,97% atau US$ 32,82 miliar.  Sementara berdasarkan sektornya, industri pengolahan memberikan sumbangan terbesar mencapai US$ 177,11 miliar, naik dibandingkan 2020 yang mencapai US$ 131,09 miliar. 

"Sektor pertambangan mencatatkan kenaikan paling tinggi mencapai 92,15% menjadi US$ 37,92 miliar, disusul migas 48,78%, sedangkan pertanian hanya naik 2,86%," kata dia. 

Kinerja impor pada tahun lalu juga cukup menggembirakan. Margo mencatat, impor nonmigas naik 34,05% menjadi US$ 170,67 miliar. Impor nonmigas terutama didorong oleh kelompok barang mesin dan peralatan mekanis dengan kontribusi mencapai 15,14% atau setara US$ 25,85 miliar, serta perlengkapan elektrik dengan porsi 13,09% atau setara US$ 22,34 miliar. 

Halaman:
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...