IHSG Diramal Kembali Menguat, Berpotensi Cetak Rekor Baru
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat hari ini (17/2), mencoba kembali menembus rekor baru. IHSG akan bergerak di level 6.698 - 6.876.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya mengatakan, indeks akan berupaya untuk kembali mencetak rekor tertinggi. Namun, menurut dia, tetap terdapat risiko koreksi wajar selama IHSG belum mampu ditutup diatas resistence level terdekat.
"Sehingga, momentum koreksi wajar masih dapat terus dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka pendek, mengingat kondisi perekonomian Indonesia masih berada dalam keadaan stabil," kata William dalam risetnya, dikutip Kamis (17/2).
Saham yang direkomendasikan William untuk dipantau investor hari ini, antara lain PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG akan menguji kembali fraktal di 6.874, setelah berhasil ditutup di atas resisten dari Fibonacci Retracement 78,6% di 6.836. Ia menyebut, kenaikan di atas 6.874 akan membuka jalan menuju 6.934.
Ia memperkirakan titik resistance IHSG hari ini di posisi 6.874, 6.934 dan 7.030, sedangkan titik support ada di posisi 6.800, 6.727 and 6.699.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.
Sebaliknya, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan.
Ivan merekomendasikan investor untuk mengakumulasi saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) di rentang harga 7.600-7.700. Ia juga merekomendasikan hold atau buy on weakness saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) di rentang harga 6.200-6.250. INDF, meurut dia, masih dalam tren turun jangka pendek dan dapat menguji kembali support di level 6.200 untuk mengakhiri koreksi wave (d).
Ivan juga menyarankan hold atau trading buy saham PT Astra International Tbk (ASII) di rentang harga 5.400-5.450, PT XL Axiata Tbk (EXCL) di rentang harga 2.930-2.960, dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) di rentang harga 980-1.000. ASII diperkirakan berada di permulaan wave Y pada skenario bullish dengan peluang untuk naik lebih tinggi jika mampu menembus resistence di 5.700.
Adapun saham BRPT, menurut dia, dapat naik mencapai 1.110 sebagai target wave (c) dari [d] pada skenario bullish. BRPT akan tetap dalam momentum bullish selama tidak turun ke bawah 990. Sementara saham EXCL sedang menguji support di level 2.920, tetapi ada peluang rebound apabila harga tetap bertahan di atas support.