Harga Minyak Melonjak, Belanja Subsidi Energi Januari Tembus Rp 10 T

Abdul Azis Said
22 Februari 2022, 19:10
subsidi BBM, harga minyak, subsidi energi, subsidi LPG, apbn
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.
Ilustrasi. Lonjakan susbidi energi pada Januari 2022 dipicu oleh kenaikan harga minyak dunia akibat konflik Rusia dan Ukraina.

Kementerian Keuangan mencatat subsidi energi pada Januari 2022 membengkak menjadi Rp 10,2 triliun, naik lebih dari empat kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Lonjakan susbidi energi dipicu oleh kenaikan harga minyak dunia akibat konflik Rusia dan Ukraina. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, lonjakan harga minyak pada bulan lalu menyebabkan subsidi energi lebih besar dari realisasi Januari 2021 yang hanya mencapai Rp 2,3 triliun. Subsidi ini mencakup subsidi untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG tabung 3 Kg.

"Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) memang menjadi garda atau sarana untuk melindungi masyarakat yang luar biasa, tentu ini menjadi suatu beban cukup nyata bagi APBN," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTA Edisi Februari 2022, Selasa (22/2).

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan rata-rata harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price) US$ 85,89 per barel pada Januari 2022. Rata-rata harga minyak mentah tersebut meningkat sebesar US$ 12,53 per bareal dibandingkan US$ 73,36 per barel pada Desember 2021. ICP juga menyentuh titik tertingginya sejak Oktober 2014.

Berdasarkan laporan ESDM, kenaikan ICP dipengaruhi oleh dinamika geopolitik di sejumlah negara, seperti konflik di Ukraina dan Rusia. Selain itu, terjadi masalah logistik di Kazakhstan dan politik di Uni Emirat Arab (UEA) juga turut mempengaruhi.

Sri Mulyani juga mencatat kenaikan belanja pada subsidi non-energi. Subsidi bunga KUR bulan lalu sudah disalurkan untuk 580 ribu debitur, naik dibandingkan tahun lalu 350 ribu debitur. '

Ia mengatakan kenaikan volume subsidi bunga KUR yang disalurkan tersebut tidak lepas dari jumlah kredit yang disalurkan juga naik. Kredit KUR pada bulan lalu mencapai Rp 23,16 triliun, kenaikan dari Rp 13,42 triliun pada tahun lalu.

Subsidi untuk pupuk tidak berubah di angka 700 ribu ton pada bulan lalu. Sementara Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) perumahan belum dimanfaatkan oleh masyarakat pada Januari. 

"Anggaran subsidi ini semuanya langsung dinikmati oleh masyarakat yaitu dalam bentuk stabilitas harga BBM, LPG, dan dari sisi non-energi pupuk dan KUR yang suku bunganya disubsidi," kata Sri Mulyani.

Dalam laporan bulan lalu, realisasi subsidi pada tahun 2021 mencapai Rp 243,1 triliun atau 138,6% dari pagu yang ditetapkan. Subsidi energi tumbuh 30,5% menjadi Rp 142 triliun, sedangkan subsidi non-energi sebesar Rp 102,7 triliun atau tumbuh 17,5% dari tahun 2020.

Subsidi energi pada tahun lalu disalurkan dalam bentuk subsidi BBM sebanyak 16 juta kilo liter, subsidi LPG 3 Kg untuk 7,12 juta MT serta pemberian subsidi listrik untuk puluhan juta pelanggan.

Sementara subsidi nonenergi tahun lalu disalurkan berupa 7,9 juta ton subsidi pupuk, pemberian SBUM perumahan kepada 176,1 ribu unit rumah dan subsidi bunga KUR untuk 12,8 juta debitur.

Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...