Inflasi AS Tembus 7,9% pada Februari, Ada Dampak Perang Rusia-Ukraina

Abdul Azis Said
11 Maret 2022, 08:13
inflasi, amerika serikat, harga pangan, harga energi, perang rusia-ukraina
ANTARA FOTO/REUTERS/David Ryder/ama/dj
Ilustrasi. Harga makanan di Amerika Serikat naik 1% pada bulan lalu dibandingkan Januari 2022 dengan harga makanan rumah tangga melonjak 1,4%.

Inflasi di Amerika terus menanjak di tengah meningkatnya ketegangan di Rusia dan Ukraina yang mendorong lonjakan harga komoditas energi. Inflasi pada Februari dilaporkan sebesar 7,9% secara tahunan, tertinggi dalam 40 tahun terakhir.

Departemen Ketenagakerjaan Amerika mencatat, kenaikan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 0,8% pada basis bulan ke bulan. Baik secara tahunan maupun bulanan, realisasi inflasi lebih tinggi dari survei oleh Dow Jones yang memperkirakan inflasi tahunan sebesar 7,8% dan bulanan sebesar 0,7%.

Harga makanan naik 1% pada bulan lalu dibandingkan Januari 2022 dengan harga makanan rumah tangga melonjak 1,4%. keduanya merupakan kenaikan bulanan tercepat sejak April 2020 atau saat awal-awal pandemi Covid-19. Secara tahunan, IHK makanan naik 7,9% dan harga makanan rumah tangga sebesar 8,6%. 

Energi juga mencatat lonjakan harga signifikan. Inflasi di sektor energi sebesar  3,5% secara bulanan dan 25,6% secara tahunan. Harga bahan bakar yang melonjak juga mendorong inflasi komoditas ini mencapai 43,6% secara tahunan.

Inflasi inti, yang tidak menghitung harga makanan dan energi, naik menjadi 6,4% secara tahunan. Ini merupakan inflasi inti tertinggi sejak Agustus 1982. Secara bulanan, inflasi inti sebesar 0,5% juga konsisten dengan ekspektasi Wall Street.

Biaya tempat tinggal, yang menyumbang sekitar sepertiga dari bobot IHK, meningkat sebesar 4,7% secara tahunan, yang tertinggi sejak Mei 1991. Sementara secara bulanan inflasinya sebesar 0,5%.

Analis menyebut kenaikan inflasi Februari memang berlanjut tetapi tidak ada kejutan berarti di laporan tersebut. "Pasar kemungkinan sudah memperhitungkan kenaikan inflasi, dan sebaliknya mereka mulai fokus pada Ukraina dan dampak hilir dari sisi komoditas yang sudah mengirimkan gelombang kejutan ke pasar," kata direktur pelaksana strategi investasi untuk E-Trade Mike Loewengart dikutip dari CNBC Internasional, Kamis (10/3).

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...