Konsumsi Produk Halal Indonesia Ditaksir Capai Rp 4.033 T pada 2025

Lembaga konsultan Dinar Standard memperkirakan konsumsi produk halal Indonesia pada tahun 2025 mencapai US$ 281,6 miliar atau Rp 4.033 triliun (kurs Rp 14.300.US$). Konsumsi produk halal diperkirakan tumbuh rata-rata 14,96% per tahun dalam lima tahun sejak 2020 hingga 2025.
Lembaga ini mencatat, konsumsi produk halal Indonesia pada 2020 mencapai US$ 184 miliar. Produk halal ini meliputi makanan, fesyen, farmasi, kosmetik, media dan pariwisata. Mayoritas konsumsi dari komponen tersebut terkontraksi saat dihantam pandemi pada tahun 2020, tetapi diperkirakan pada rentang 2020-2025 semuanya akan tumbuh positif, terutama pada sektor pariwisata.
"Kami lihat sektor pariwisata halal mengalami dampak paling besar dari Covid-19, meskipun kita bisa lihat kosmetik relatif lebih baik yang masih berada di zona positif," kata CEO and Managing Director of Dinar Standard Rafi-Udin Shikoh dalam diskusi dengan media, Senin (14/3).
Sektor pariwisata halal pada 2020 terkontraksi cukup dalam 70% menjadi US$ 3,37 miliar. Namun, sektor ini pada 2025 diperkirakan akan tumbuh paling kuat di antara lima sektor lainnya dengan pertumbuhan 18,96% per tahun.
Sektor makanan diperkirakan juga tumbuh dua digit sebesar 14,64% setelah saat awal pandemi terkontraksi 6,44%. Pengeluaran masyarakat untuk makanan halal pada tahun 2020 sebesar US$ 135 miliar.
Sektor kosmetik pada 2020 menjadi satu-satunya yang tumbuh positif yakni 0,71% sebesar US$ 4,19 miliar . Sektor ini masih akan melanjutkan pertumbuhan yang cukup kuat sampai 2025 yakni 12,62%.